Minggu, 15 September 2013

Anas Urbaningrum Pun Ikut Terjangkit "Vickinisasi"

Setelah lengser dari kursi ketua umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum rupanya tetap mengikuti perkembangan berita. Tak terkecuali, seputar gaya bahasa Vicky Prasetyo, mantan tunangan pedangdut Zaskia Gotik yang menuai kontroversi sekaligus menjadi tren belakangan ini. 



Saat menyampaikan sambutannya dalam acara yang memperkenalkan organisasi masyarakat gagasannya, Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI), Anas mengutip kata-kata Vicky. Dia menyebut kontroversi hati, konspirasi kemakmuran, dan labil ekonomi. 

"Lahirnya PI (Pergerakan Indonesia) tidak perlu menyebabkan kontroversi hati karena ini bukan konspirasi kemakmuran jadi tidak perlu ada yang labil ekonomi dan labil psikologi," kata Anas di kediamannya di Duren Sawit, Jakarta, Minggu (15/9/2013). 

Gaya Vickinisasi yang diadopsi Anas ini pun disambut tawa dan sorak sorai para hadirin yang sebagian besarnya adalah loyalis Anas serta wartawan. 

Hadir pula dalam acara peluncuran ini, sejumlah politikus Partai Demokrat, di antaranya Dewan Pembina Partai Demokrat Achmad Mubarok, Wakil Sekjen Partai Demokrat Saan Mustopa, anggota fraksi Partai Demokrat Gede Pasek Suardika. Hadir pula mantan rekan anas di Komisi Pemilihan Umum, antara lain, mantan Ketua KPU Nazaruddin Sjamsuddin, dan mantan anggota KPU Mulyana W Kusumah. 

Anas melanjutkan, tujuan dibentuknya Ormas PPI ini adalah sebagai wadah untuk menampung potensi anak bangsa yang tergerak mewujudkan Indonesia lebih bermartabat. Anas menegaskan ormas PPI itu bukanlah gerakan perlawanan yang digagas setelah dia dilengserkan dari kursi ketua umum Partai Demokrat sekitar Februari 2013. 

"Ini niatnya baik dan akan ditunaikan dengan langkah-langkah baik. Tujuan baik harus dilakukan cara-cara yang baik. Mohon doa restu para senior, sesepuh. Bimbingan, kritik, masukan, apapun, sangat dinantikan karena ini milik kita bersama bukan milik siapa-siapa," ujar Anas. 

Seusai acara, Anas mengaku terinspirasi gaya bahasa Vicky Prasetyo. Seraya tertawa, mantan ketua Himpunan Mahasiswa Islam ini mengaku hanya berkelakar menggunakan kata-kata ala Vicky. 

''Ini hanya lelucon saja kok, supaya kelihatan cerdas,'' tutur Anas. 

Demi Konvensi Demokrat, Dino Rela Mundur dari Jabatan Duta Besar

Demi mengikuti Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat, Duta Besar RI Untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal mengaku rela meninggalkan jabatan yang diembannya. Dino juga mengaku sudah mengirimkan surat kepada pimpinan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) untuk melaporkan keikutsertaannya dalam konvensi.

"Surat itu, isinya menerangkan kalau saya ikut konvensi demokrat, sampai saat ini masih diproses," jelas Dino dalam acara pengenalan peserta Konvensi Demokrat ke Publik, di Jakarta, Minggu (15/9/2013). 

Dino mengaku siap memenuhi peraturan dan ketentuan yang berlaku, termasuk mundur dari jabatan dan melepaskan statusnya sebagai Pegawai Negeri Sipil. 

"Enggak masalah, saya sudah berpuluh-puluh tahun mengabdi sebagai PNS. Nantinya kalau kalah masih banyak jalur mengabdi yang lain," lanjut Dino.

Sebelumnya diberitakan, sebelas peserta Konvensi akan memperkenalkan diri ke hadapan publik di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, hari ini. Dalam acara tersebut, setiap peserta akan berorasi menyampaikan visi dan misinya di hadapan media dan tamu undangan.

Acara tersebut rencananya akan dihadiri oleh Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, kader-kader Partai Demokrat, hingga ketua umum partai-partai sahabat. Setelah perkenalan, setiap peserta akan menyosialisasikan diri masing-masing ke hadapan publik dari September hingga Desember 2013.

Telat Datang ke Acara Konvensi, Ini Alasan Dahlan Iskan

Peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat Dahlan Iskan terlambat menghadiri acara pengenalan peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat, di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Minggu (15/9/2013). 

Dahlan mengaku terlambat karena memprioritaskan pekerjaannya sebagai Menteri BUMN. "Saya minta maaf terlambat karena ada pekerjaan di Bali. Seperti yang sudah sering saya bilang, saya mementingkan pekerjaan," kata Dahlan. 

Bahkan Dahlan mengaku siap didiskualifikasi dari peserta konvensi jika keterlambatannya tersebut dirasa mengganggu oleh komite konvensi. "Kalau karena telat ini saya didiskualifikasi (dari peserta konvensi), saya terima saja," ungkap Dahlan. 

Acara pengenalan peserta Konvensi Demokrat dimulai pada pukul 15.00 WIB, sementara Dahlan baru tiba di lokasi sekitar pukul 18.00 WIB. 

Sebelumnya diberitakan, 11 peserta Konvensi akan memperkenalkan diri ke hadapan publik di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, hari ini. Dalam acara tersebut, setiap peserta akan berorasi menyampaikan visi dan misinya di hadapan media dan tamu undangan. 

Acara tersebut rencananya akan dihadiri oleh Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, kader-kader Partai Demokrat, hingga ketua umum partai- partai sahabat.

Setelah perkenalan, setiap peserta akan menyosialisasikan diri masing-masing ke hadapan publik dari September hingga Desember 2013.

Buat Kebijakan, Gita Wirjawan Klaim Dirinya Tak Pro-Asing

Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengklaim dirinya tak pro-asing dalam membuat kebijakan. Menurut Gita, masyarakat yang mempertanyakan nasionalismenya karena melihat latar belakang pendidikan saja. 

"Itu persepsi yang berkembang, mungkin karena latar belakang, karena saya dapat pendidikan cukup lama di luar negeri. Saya rasa kebijakan lebih bicara daripada kata," kata Gita saat perkenalan sebagai peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Minggu (15/9/2013). 

Gita mengaku, selama dirinya menjabat Menteri Perdagangan selalu mengeluarkan kebijakan yang pro rakyat. Gita kemudian memaparkan beberapa contoh kebijakannya. 

"Saya sebagai Mendag punya kebijakan yang pro-rakyat, contohnya rotan. Itu kita sangat mengedepankan para pengarjin di Cirebon untuk meningkatkan kesejahteraan mereka," terangnya. 

Kemudian, Gita mengaku memberlakukan 80 persen produk dalam negeri untuk dijual di pasar swalayan dan minimarket. 

"Itu 80 persen produk yang dijual, harus merah putih produknya," katanya. 

Gita mengatakan, dirinya memang tidak membatasi impor, namun tetap mengedepankan produk dalam negeri. Menurutnya hal itu untuk menambah tenaga kerja di Indonesia. 

"Saya rasa cukup banyak kebijakan dan itu bisa lebih bisa berbicara dibanding kata-kata," jelasnya. 

Sebelumnya diberitakan, sebelas peserta Konvensi akan memperkenalkan diri ke hadapan publik di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, hari ini. Dalam acara tersebut, setiap peserta akan berorasi menyampaikan visi dan misinya di hadapan media dan tamu undangan.

Acara tersebut rencananya akan dihadiri oleh Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, kader-kader Partai Demokrat, hingga ketua umum partai-partai sahabat. Setelah perkenalan, setiap peserta akan menyosialisasikan diri masing-masing ke hadapan publik dari September hingga Desember 2013.

Di Acara Konvensi Demokrat, Endriartono Sindir

Peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat Endriartono Sutarto, menyindir Partai Nasional Demokrat (Nasdem) yang merupakan partai lama tempatnya bernaung. Di acara perkenalan peserta konvensi, mantan Ketua Dewan Pertimbangan Partai NasDem itu menilai Nasdem belum memiliki tahapan pengkaderan yang jelas, terutama dalam persiapan capres. 



"Nasdem belum punya kejelasan dalam menjaring kader. Sampai saat ini belum jelas kriteria siapa dan bagaimana kader yang bisa jadi capres," kata Endriartono di acara pengenalan peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat, di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Minggu (15/9/2013). 

Endriartono juga menilai Konvensi Demokrat yang saat ini diikutinya, dinilai sebagai sebuah terobosan untuk memunculkan calon presiden yang handal dan berkualitas. Menurutnya, dengan konvensi ini, tidak hanya mereka yang mempunyai uang dan kekuasaan yang dapat mencalonkan diri sebagai capres. 

"Dengan ini, politik bukan masalah popularitas dan uang. Kita lihat sehari-sehari banyak yang menggunakan uang untuk membeli suara, saya harap tidak ada lagi seperti itu," ujar Endriartono. 

Sebelumnya diberitakan, sebelas peserta Konvensi akan memperkenalkan diri ke hadapan publik di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, hari ini. Dalam acara tersebut, setiap peserta akan berorasi menyampaikan visi dan misinya di hadapan media dan tamu undangan.

Acara tersebut rencananya akan dihadiri oleh Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, kader-kader Partai Demokrat, hingga ketua umum partai-partai sahabat. Setelah perkenalan, setiap peserta akan menyosialisasikan diri masing-masing ke hadapan publik dari September hingga Desember 2013.

Ke-11 peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat adalah:
1) Ali Masykur Musa (anggota Badan Pemeriksa Keuangan); 
2) Anies Baswedan (Rektor Universitas Paramadina); 
3) Dahlan Iskan (Menteri BUMN); 
4) Dino Patti Djalal (Duta Besar RI untuk Amerika Serikat); 
5) Endriartono Sutarto (mantan Panglima TNI); 
6) Gita Wirjawan (Menteri Perdagangan); 
7) Irman Gusman (Ketua Dewan Perwakilan Daerah); 
8) Hayono Isman (anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Demokrat); 
9) Marzuki Alie (Ketua Dewan Perwakilan Rakyat); 
10) Pramono Edhie Wibowo (mantan Kepala Staf Angkatan Darat); 
11) Sinyo Harry Sarundajang (Gubernur Sulawesi Utara).

Demokrat: Dana Konvensi Halal dan Sah!

Juru Bicara Komite Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat Hinca Panjaitan menegaskan bahwa dana konvensi diperoleh secara halal. Dia pun menyebut kembali besaran Rp 40-50 miliar sebagai anggaran dana konvensi hingga selesai. 

"Sumbernya selalu kita sebut berasal dari dana yang sah dan halal. Bisa dari kader partai, bisa dari sumbangan dan donatur orang perorang, dan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. Halal dan sah!" tegas Hinca ketika dihubungi Kompas.com, Minggu (15/9/2013). 

Dana konvensi kerap dipertanyakan karena komite belum mengumumkan dana konvensi dan sumbernya secara rinci. Tak hanya Hinca, Sekretaris Komite Konvensi Suaidi Marasabessy juga menilai dana konvensi belum pas untuk diungkapkan. Alasannya, dana penyelenggaraan ajang penjaringan calon presiden ini belum juga digelontorkan.

Hal yang sama juga diungkapkan Hinca, hari ini. Hinca menegaskan bahwa komite pasti akan mengumumkannya.

"Seperti selalu yang kami sampaikan, (dananya) itu sekitar 40-50 miliar, nanti pada waktunya kita umumkan detailnya," kata Hinca.

Saat ditanya mengenai waktu pengumuman dana tersebut, Hinca tak menjawabnya. Dia hanya mengatakan akan mengumumkan dana sesegera mungkin.

Microsoft Menangkan Paten Lawan Motorola

Pengadilan federal Seattle, AS, membenarkan klaim Microsoft dalam gugatan lisensi paten dengan Motorola Mobility. Unit bisnis perangkat mobile Google itu dinyatakan bersalah karena melanggar perjanjian, Rabu (4/9/2013).

Microsoft menegaskan bahwa Motorola melanggar lisensi paten video dan sistem H.264 yang termasuk dalam kategori paten penting dan selama ini digunakan pada produk Xbox dan sistem operasi Windows.

"Ini merupakan kemenangan penting bagi semua orang yang menginginkan produk terjangkau dan ingin bekerjasama dengan baik," kata David Howard, Wakil Presiden dan Penasehat Umum untuk Litigasi dan Persaingan Usaha Microsoft.

Paten tersebut terbilang penting dan telah menjadi standar industri, yang harus dilisensikan kepada perusahaan yang membutuhkan dengan cara adil, wajar, dan tidak diskriminatif. Motorola dinilai melanggar perjanjian dengan badan penetap standar untuk lisensi paten.

Seorang juru bicara Motorola mengindikasikan bakal mengajukan banding. "Kami kecewa dengan hasil ini, tapi berharap untuk mengajukan banding," tutur juru bicara Motorola, William Moss.

Microsoft Bersedia "Tampung" iPad Bekas

Microsoft sedang berupaya untuk membuat para pengguna iPad beralih ke tablet buatan Microsoft, Surface. 

Cara yang ditempuh oleh Microsoft sedikit unik. Mereka membuat sebuah program, akan "membeli" atau menukar iPad 2, 3, dan 4, milik konsumen dengan gift card atau semacam voucer dengan nilai mulai dari 200 dollar AS atau sekitar Rp 2,2 juta. 

Namun, seperti dikutip dari The Verge, Sabtu (14/9/2013), ada syarat yang harus dipenuhi bagi para pemilik iPad yang berminat. Produk yang dimiliki haruslah dalam keadaan baik, alias tidak rusak. Penawarannya pun hanya berlaku di Microsoft Store wilayah AS dan Kanada. Peminat harus datang ke toko dan tidak bisa melakukan penukaran via online.

Promosi ini hanya berlaku hingga 27 Oktober 2013 mendatang.

Hingga saat ini, Surface memang belum mendatangkan keuntungan yang berarti bagi Microsoft. Pada kuartal 4 tahun fiskal 2013, perangkat ini bahkan diketahui telah membuat perusahaan yang besar dengan produk Windows-nya ini merugi hingga 900 juta dollar AS.

Berbagai upaya telah dilakukan untuk membuat konsumen beralih ke tablet ini. Salah satunya, memotong harga Surface RT hingga 30 persen secara global. Microsoft juga telah memberikan diskon 100 dollar AS untuk produk Surface Pro.

Masih belum mencapai tingkat popularitas yang diinginkan, Microsoft akan merilis Surface generasi kedua pada 23 September 2013 mendatang pada sebuah acara khusus di New York, AS. Mengingat program pertukaran baru akan usai pada bulan Oktober, para peminat tentunya bisa menggunakan voucer 200 dollar AS dari Microsoft untuk membeli Surface generasi kedua ini.

Thats What Friends Are For Lyric

And I never thought I'd feel this way
And as far as I'm concerned
I'm glad I got the chance to say
That I do believe I love you
And if I should ever go away
Well then close your eyes and try
To feel the way we do today
And then if you can remember
Keep smiling, keep shining
Knowing you can always count on me, for sure
That's what friends are for
For good times and bad times
I'll be on your side forever more
That's what friends are for
Well you came in loving me
And now there's so much more I see
And so by the way I thank you
Oh and then for the times when we're apart
Well then close your eyes and know
The words are coming from my heart
And then if you can remember

Sabtu, 14 September 2013

Waralaba Angkringan "Lik No", untuk Mereka yang Rindu Yogya

Sate telur puyuh, tempe tahu bacem, sate usus, dan sego kucing berjajar rapi di atas gerobak berukuran sekira satu setengah meter. Di samping deretan makanan itu, tiga ceret berisi air dijerang untuk menyeduh teh, kopi, wedang jahe, plus wedang salam.



Tak seperti umumnya angkringan, Angkringan Sego Kucing "Lik No" punya kekhasan lain. Jika selama ini angkringan identik dengan tempat makan dengan cahaya temaram, tidak bagi Satrio Adi Nugroho, si juragan.

"Biasanya, kalau angkringan pasti remang-remang. Kita concern ke makanan tradisional tapipingin konsepnya beda, pingin terang, bersih, higienis, karena kita hidup di zaman modern. Tapi, rasa basic harus tetap ada," tutur pria yang akrab dipanggil Rio itu saat ditemuiKompas.com di Jakarta Convention Center (JCC), di Jakarta, Minggu (8/9/2013).

Awal mula membuka usaha angkringan, pada 2011, Rio berkisah soal kerinduannya akan kampung halamannya di Yogyakarta, termasuk pada angkringan. Lulusan jurusan manajemen Universitas Atmajaya Yogyakarta itu hijrah ke Jakarta pada 2004. "Pertama kali hijrah di Jakarta, saya mikir, kenapa ada yang kurang," ucapnya.

Rio mengatakan, bagi mereka yang sudah mengenal dan pernah bersekolah di Yogyakarta, angkringan adalah suatu hal yang tidak asing. "Kita rindu, kita pingin lagi ke angkringan. Jadi, kenapa angkringan, karena satu, saya hobi ngangkring, kedua saya suka makan. Jadi, pinginsuatu saat harus punya," jelasnya.

Sebelum cita-citanya terlaksana dua tahun yang lalu, Rio pernah bekerja untuk beberapa perusahaan. Salah satunya menjadi staf internal audit di sebuah perusahaan ritel ternama, yang terletak di kawasan Tanah Abang.

Tak hanya di satu tempat, ia mengatakan pernah berpindah-pindah pekerjaan sepanjang 2004 hingga 2011. Rio pernah mencoba peruntungan menjadi pengusaha dengan membuka jasalaundry. Namun, ternyata menjadi pengusaha laundry juga bukan jalannya.

"Akhirnya saya niat, setelah gagal laundry, harus ada gantinya, dan dibukalah angkringan. Pertamanya saya beli satu gerobak itu harga Rp 2 juta, ditambah yang lain-lain jadi sekitar Rp 3-Rp 4 juta," ujar Rio.

Bulan pertama, Rio hanya dibantu oleh satu juru masak dan satu tenaga penjual. Bisnis kuliner yang satu ini tampaknya berjalan mulus. Pada bulan kedua, Rio sudah menambah satu lagi gerobak.

"Bulan ketiga saya bikin dapur, bulan kelima saya nambah gerobak lagi, dan bulan keenam ada teman yang mau join," terangnya.

Pada bulan keenam itulah, Rio memiliki empat gerobak, tiga di antaranya dikelola pribadi, satu dikelola mitra. Saat ini, jumlah Angkringan Sego Kucing "Lik No" mencapai 10 gerobak dan akan tambah lima gerobak lagi yang dikelola mitra. 

"Gerobak pertama sekarang masih ada di belakang Summarecon, yang lainnya ada di Ciledug, Joglo, Meruya, Bekasi, dan Depok," jelasnya.

Akhir tahun ini, Rio menargetkan bisnisnya berkembang menjadi 20 gerobak. Ia optimistis karena didukung pula oleh Kementerian Perdagangan. Salah satu dukungannya adalah keikutsertaan dalam pameran franchise di JCC ini. 

Nama Lik No diambil dari istilah Jawa, yaitu dielikna, yang dalam bahasa Indonesia berarti "diingatkan". Nama angkringan Rio, "Lik No", maksudnya adalah agar pembeli ingat akan angkringan ini.

"Maksudnya Lik No itu dielikna, yang artinya diingatkan supaya selalu ingat dengan kami. Di Jakarta, orang sukanya nongkrong di Sevel. Kalau di Jogja itu, ayo ketemu di angkringan, hehehe," lanjutnya.

Selain maksud "mengingatkan" rupanya ada hal penting sehingga Rio memilih "Lik No" sebagaibrand bisnis angkringannya. Ayah Rio bernama Sunarno, sementara ibunya bernama Retno. 

"Jadi, sepupu saya itu manggilnya Lik No, Lik No," tuturnya. Angkringan, yang dalam bahasa Jawa berarti duduk bersantai, menjadi tempat berkumpul tanpa strata, tanpa batas kelas sosial ekonomi. 

Di situ, lanjut Rio, pembeli bisa berasik masyuk ngobrol, mulai dari masalah rumah tangga, ekonomi, politik, pekerjaan, sampai pelajaran bagi yang masih kuliah.

Rio pun bercerita pengalaman pertamanya saat membuka gerobak ketika Sabtu sore pada 2011. Pelanggan pertamanya adalah orang China, yang turun dari mobil CRV. "Bahwa artinya tidak ada strata di angkringan, kalau ditanya segmen, semua orang segmen kita," ujarnya.

Tak Muluk-muluk, bisnis angkringan Rio kini berbentuk franchise. Mitra bisnis bisa mengawali usahanya dengan start up sebesar Rp 15 juta. Namun, dalam pameran franchise di JCC, Rio memberikan potongan Rp 5 juta.

Dari analisis bisnisnya, diperkirakan mitra bisa mencapai break event point (BEP) pada bulan keenam hingga ke delapan. "Kita ajarkan mitra enggak muluk-muluk. Kita target omzet minimal Rp 300.000 per hari. Kalau masak sendiri, nett bisa Rp 1,5-Rp 2,5 juta," aku Rio.

Meski menyediakan masakan jadi (kecuali nasi dan gorengan) untuk wilayah Jakarta, Rio selalu menekankan agar mitra bisa memasak sendiri. Adapun fasilitas yang didapatkan mitra dengan modal awal Rp 15 juta itu antara lain, gerobak dan perlengkapannya, media promosi, training,standar operasi perusahaan, serta pendampingan.

Untuk menjaga standar rasa agar seragam, franchise Rio menyediakan bahan baku berupa bumbu inti. Ada tiga bumbu inti yang bisa dibeli mitra, yakni bumbu bacem, bumbu bacem pedas, serta sambal. 

Mitra usaha juga diperkenankan menambah menu sesuai dengan tema dan konsep angkringan, tetapi tidak boleh menambah menu yang sangat jauh berbeda dari gaya angkringan seperti, sebut Rio, kebab, dan bubble drink.

"Lokasi usaha, saya sarankan, dan gerobak saya sendiri juga menyewa, di depan bengkel motor, karena hanya buka siang, atau bisa juga di depan toko material, kantor notaris, atau toko-toko lain yang hanya buka siang hari. Perkiraan sewa Rp 500.000 per bulan," terang Rio.

"Akan lebih murah lagi di tempat khusus PKL, paling cuma bayar retribusi per bulan Rp 200.000," pungkasnya

Tiga Kunci Sukses Dahlan Iskan

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan meniti jalan berliku sebelum mencapai puncak "karirnya" saat ini. Dari seorang pengusaha media, Dahlan sukses masuk ke dalam lingkungan birokrasi. Apa kunci sukses Dahlan? 

Dahlan berbagai cerita saat menjadi pembicara di acara Congress of Indonesian Diaspora di Jakarta Convention Center, Jakarta, Senin (19/8/2013). "Saya memiliki kunci sukses sendiri terutama untuk menjalani hidup," kata Dahlan.

Kunci pertama, ungkap dia, merantau. Menurut Dahlan, ia tidak mungkin keluar dari kemiskinan bila tidak merantau. Ia merantau hingga ke Kalimantan, bahkan ke China. Dahlan merantau selepas lulus dari Sekolah Menengah Atas (SMA). 

Kunci sukses kedua Dahlan adalah konsisten melaksanakan rencana yang matang. Ia tidak membiarkan hidupnya mengalir tanpa arah. 

Kunci suskes ketiga Dahlan adalah menyekolahkan anaknya ke luar negeri. Dahlan berharap anaknya mampu melebihi dirinya.

"Dengan saya menyekolahkan anak ke luar negeri, justru dia mendapat ilmu tentang media dan malah menjadi penerus saya di bidang media serta meneruskan bisnis media yang sudah saya tekuni semula," kenangnya. 

Awalnya, kata Dahlan, ia menyekolahkan anaknya di bidang selain media. Namun ternyata anaknya justru mendapat ayah angkat seorang pemilik media di Amerika Serikat. Anak Dahlan justru belajar lebih banyak soal media. 

"Kalau anak saya tidak sekolah di Amerika Serikat, saya tidak bisa jadi menteri, karena saya sibuk dengan usaha saya. Akhirnya ketika saya sudah tua, dia lebih ahli media. Akhirnya bisa menggantikan saya, saya bisa pensiun dan saya menjadi menteri," kata Dahlan yang juga mantan Direktur Utama PLN itu.

Dahlan dan Meja Kerja

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengaku bisa kerja di mana saja. Ia bahkan mengaku tidak pernah duduk di meja kerjanya di lantai 19 Kementerian BUMN.

Tadi pagi, selepas olahraga rutin di lapangan Monas, Dahlan pun bergegas menuju kantor untuk mandi dan ganti baju. Kebetulan, Kamis pagi merupakan jadwal rutin Dahlan untuk memimpin rapat pimpinan (rapim) BUMN. Kebetulan lagi, jadwal rapim tadi pagi ada di kantor Pertamina.

Namun, saat sampai di lantai 19 Kementerian BUMN, ternyata sudah menunggu rombongan Universiti Malaysia Perlis (Unimap) yang dipimpin Datuk Prof Dr Kamaruddin Hussin sebagai Naib Conselor atau Rektor Unimap yang bermaksud meminta kesediaan "pengurnian watikah" profesor tamu kepada Dahlan Iskan yang akan diserahkan dalam majelis yang dipimpin oleh Tuanku Raja Muda Perlis, Canselor Universiti Malaysia Perlis.
Dahlan akan diundang menjadi profesor tamu dalam acara yang akan digelar nanti malam pukul 7 di Hotel Mandarin Jakarta ini. Setelah menerima rombongan selama 15 menit, rombongan dari Malaysia ini menyerahkan dokumen yang diperlukan. Kemudian, Dahlan mohon pamit dan buru-buru masuk lift untuk mengikuti rapim di Pertamina.

Ternyata, sebelum masuk lift ini, Dahlan sudah ditunggu oleh Agus Suherman, mantan Kabid PKBL Kementerian BUMN, sambil menyodorkan setumpuk sertifikat atau penghargaan dalam lomba menulis "Curhat Pelajar untuk BUMN" yang ditujukan ke Menteri BUMN.

Lomba ini diikuti oleh siswa SMP dan SMA se-Eks Karesidenan Kedu Jawa Tengah. Dahlan pun bertanya kepada Agus. "Apa itu Gus," sambil masuk lift. "Sertifikat Pak. Mohon ditandatangani," jawab Agus sambil menyodorkan sertifikat ke Dahlan. "Sini saya tanda tangani. Mana ballpoint-nya?" sambut Dahlan sambil memegang setumpuk sertifikat.

Sepanjang lift dari lantai 19 ke lantai 1 Kementerian BUMN, Dahlan sibuk menandatangani sertifikat tersebut. Melihat kejadian tersebut, rombongan dari Malaysia ini berujar singkat. "Foto saya dengan Pak Dahlan, ini kejadian langka sekali. Pak Dahlan orang yang tidak perlu meja kerja untuk bekerja, tapi hasilnya nyata," kata Kamaruddin sambil meminta asistennya untuk memotret dirinya bersama Dahlan.

Dahlan pun hanya tersenyum mendengar pernyataan dari rombongan Malaysia ini. Sambil mengobrol dengan rombongan tersebut, Dahlan terus menandatangani sertifikat. Sampai akhirnya, di pintu depan Kementerian BUMN, rombongan ini pun berpamitan dengan Dahlan. Dahlan langsung menuju mobil untuk ke rapim, dan langsung ke rakor di Kementerian Perekonomian.

Meraup Peluang Bisnis dari Waralaba Bioskop Pribadi

Penikmat film bioskop, penggila karaoke, dan pecandu games, semua bisa berkumpul dan menikmati semuanya di private cinema, yang mengusung nama "Now Playing".


Konsep yang diusung Now Playing sebenarnya hampir serupa dengan tempat-tempat karaoke. Tetapi, tempat ini lebih berkonsep ruang untuk menonton bersama-sama.

"Ya, kenapa namanya 'Now Playing' karena semua bisa main apa saja, sekarang pun. Mau nonton, bisa. Mau main game, bisa. Mau karaoke, bisa. Anything that you wanna play," kata sang pemilik, Chetan Samtani, saat ditemui Kompas.com,  di Jakarta Convention Center, di Jakarta, Minggu (8/9/2013).

Chetan terinspirasi membuat bioskop pribadi dari pengalamannya berkeliling dunia melihat festival-festival film. Ia mengklaim konsepnya ini belum ada di negara lain, terlebih di Indonesia.

Selain itu, ia pun sudah terlibat dalam dunia perfilman sejak 2006. "Jadi saya sering bikin FTV, sinetron, dah terinspirasi sejak lama," ungkapnya.

Chetan membuat bisnis "tempat nongkrong" itu karena ia ingin agar anak-anak muda yang kini kebanyakan memilih dugem mempunyai pilihan hiburan lain. Film juga dipercaya sebagai media edukasi yang efektif.

"Saya pas kecil juga sering suka nonton film berbahasa asing. Jadi, ya mungkin untuk Indonesia, konsep seperti ini dibutuhkan dan perlu," jelasnya lagi.

Nisha Samtani, juga pemilik Now Playing, menjelaskan, tempat nongkrong itu terbagi menjadi beberapa kamar. "Ada tempat untuk dua orang nonton secara privat, tapi ada juga yang lima orang, tujuh, sampai sepuluh orang," ujarnya.

Kamar berisi dua orang dikenai biaya Rp 100.000 setiap 1,5 jam dan Rp 200.000 pada akhir pekan. Kamar berisi lima orang dikenai biaya Rp 200.000 setiap 1,5 jam dan Rp 300.000 pada akhir pekan.

Sementara itu, kamar berisi tujuh orang dikenai biaya Rp 250.000 setiap 1,5 jam dan Rp 400.000 pada akhir pekan. Sedangkan untuk kamar berisi 10 orang dikenai biaya Rp 350.000 setiap 1,5 jam dan Rp 500.000 pada akhir pekan.

Kesempatan waralaba

Tampaknya, konsep unik bioskop pribadi ini ditangkap oleh para pebisnis. Bahkan, meski baru dua bulan mendatang dibuka, Chetan mengaku banyak yang menyambangi booth-nya dan berminat menjadi mitra.

Ketika ditanya berapa target bioskop yang akan didirikan selama setahun ke depan, ia mengatakan tidak terlalu terburu-buru. "Yang pasti sebanyak-banyaknya. Tapi, saya tidak maubrand ini disebar di tempat yang orang tidak mau datang," ungkapnya.

"Saya tidak mau cepat-cepat membesar, tapi yang penting kualitas terjaga," katanya lagi.

Mitra Now Playing terbagi menjadi empat kelas. Kelas Now Playing Express dengan investasi sekitar Rp 800 juta, sedangkan kelas Now Playing biasa dengan investasi sekitar Rp 1 miliar.

Sementara itu, start up untuk Now Playing Gold sekitar Rp 1,7 miliar dan start up untuk Now Playing Platinum sekitar Rp 2,6 miliar. Dia menjanjikan, return of investment (ROI) atau balik modal akan dipanen oleh investor antara 10 hingga 16 bulan setelah dibuka.

Nasi Bakar Rendang dan Terderloin, Lezatnya...

Bulan September 2013 Atria Hotel & Conference Paramount Serpong menghadirkan sederetan promo makanan dan minuman. Mezzanine Restaurant, menyajikan kuliner tradisional Indonesia “Nasi Bakar Rendang Daun Jati”.




"Rendang merupakan hidangan khas Padang, Sumatera Barat dan termasuk dalam jajaran teratas makanan paling lezat di dunia berdasarkan survei para pemerhati stasiun berita CNN," kata Vika Anjarrini, Public Relations Manager Atria Hotel & Conference Paramount Serpong, Jumat (13/9/2013). 

Menurut Vika, Nasi Bakar Rendang Daun Jati dimasak dalam daun pisang terlebih dahulu kemudian dibakar dalam balutan daun jati lalu disajikan komplet dengan lalapan daun singkong, bumbu dan sambal khas Padang serta kerupuk.

"Kelezatan lain, daging rendangnya terasa lembut dan kaya rasa. Selain itu makanan akan lebih awet dan tidak basi apabila dibungkus menggunakan daun jati," katanya.

Masakan rendang memiliki filosofi tersendiri di daerahnya, hidangan dapat tahan selama 3 bulan apabila disimpan dalam mesin pendingin. Makanan ini juga merupakan symbol persaudaraan dan perekat antar keluarga. Para orang tua di Padang wajib mengirimkan masakan ini setahun sekali kepada anak–anaknya yang tidak menetap atau sedang merantau. Hal ini merupakan satu tradisi turun temurun.



Sebagai pelengkap, lanjut Vika, Anda dapat menikmati kesegaran mocktail “Summer Berries Tea” yang terbuat dari bahan teh alami bercampur buah berry yang memiliki banyak khasiat untuk kesehatan Anda.

Disajikan dalam keadaan dingin yang menyegarkan, minuman ini juga sangat pas bagi Anda yang ingin mengurangi kolesterol yang berlebih.


"Untuk para pecinta kopi, 'Dark Pyramid' merupakan perpaduan kopi yang kental dengan rasa yang akan menggugah semangat mengawali pagi hari atau peneman setia sore hari," kata Vika.

Keceriaan berbeda dihadirkan di restoran Italia, di Atria Residences Paramount Serpong, Bianco Italian Restaurant dengan menghadirkan "Terderloin Gorgonzola".

Bahannya menggunakan daging sapi impor terbaik khas Australia dengan sentuhan cara memasak yang membutuhkan keahlian khusus serta kreasi bumbu yang terbukti membawa rasa masakan berkategori steak ini dianggap hidangan yang akan memanjakan lidah para penikmatnya.



Menurut Vika, Terderloin Gorgonzola disajikan lengkap dengan potato, salad dengan Italian dressing serta 2 saus, gorgonzola cheese Italy dan saus jamur hutan yang langka.

"Aneka hidangan tersebut dapat Anda nikmati mulai bulan September hingga akhir Oktober 2013," katanya. (*)

Lion Gunakan Pesawat PT DI untuk Rute Kalimantan dan NTT

Lion Air berencana menggunakan pesawat buatan PT Dirgantara Indonesia (PT DI) untuk menerbangi bandara perintis di wilayah Nusa Tenggara Timur dan Kalimantan.

Direktur Lion Air Edward Sirait menjelaskan, pengadaan pesawat diperkirakan mulai tahun depan. Namun sejauh ini, Lion Air akan menyesuaikan kemampuan produksi PT DI.

"Sudah ada pembicaraan dengan Menteri BUMN, dan tahun depan pesawat buatan PT DI yang kami pesan kemungkinan sudah ada. Kami pesan 50 pesawat, dan pemenuhannya tergantung kemampuan PT DI," ujarnya saat berbincang dengan Kompas.com, Selasa (13/8/2013).

Edward menjelaskan, pembicaraan antara Lion Air dan PT DI masih berlangsung untuk menentukan spesifikasi pesawat yang diinginkan.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Menteri BUMN Dahlan Iskan mengungkapkan, Lion Air berencana membeli pesawat buatan PT DI. Dahlan mengaku sudah bertemu Rusdi Kirana, Presiden Direktur Lion Air, untuk membahas rencana tersebut. Dia bilang, Lion Air tertarik menggunakan pesawat PT DI jenis N-219.

"Beliau (Rusdi Kirana) kan beli pesawat banyak dari luar negeri. Tapi, dia juga ingin ikut mengembangkan PT DI. Dia akan membeli 50-an pesawat," ujar Dahlan kepada wartawan di kantornya, Senin (12/8/2013).

Menurut Dahlan, untuk tahap awal PT DI akan menyiapkan prototipe dari jenis pesawat yang berkapasitas 19 kursi.

Ia menuturkan, pesawat tersebut untuk mengembangkan rute penerbangan perintis. Setelah menyiapkan prototipe, papar Dahlan, BUMN yang berlokasi di Bandung, Jawa Barat, butuh beberapa tahun untuk memproduksinya.