LONDON - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mendapat penghargaan Knight Grand Cross in the Order of the Bath dari Ratu Elizabeth II, di sela-sela lawatan kenegaraannya selama tiga hari di Inggris.
Penghargaan berupa selempang dan bintang tersebut diperlihatkan seusai jamuan santap siang di Blue Drawing Room, Istana Buckingham, London, Rabu (31/10) pukul 14.30 waktu setempat atau pukul 21.30 WIB.
“Nama penghargaannya Knight Grand Cross in the Order of the Bath. Ada tiga kelas dari Order Bath dan Bapak SBY yang tertinggi,” kata Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional, Teuku Faizasyah.
Penghargaan ini juga pernah diberikan kepada pemimpin asing, di antaranya mantan Presiden AS Ronald Reagan, mantan Presiden Prancis Jacques Chirac, dan Presiden Turki Abdullah Gul.
Knight Grand Cross in the Order of Bath merupakan kelas tertinggi dari Order of Bath. Penghargaan ini kali pertama kali diberikan oleh Raja George I pada 1725.
Penghargaan ini diberikan kepada mereka yang memiliki prestasi menonjol baik dari kalangan militer maupun masyarakat sipil.
Jamuan Informal
Setelah memperlihatkan penghargaan tersebut, Presiden SBY dan Ratu Elizabeth II kemudian saling bertukar cindera mata. SBY juga menerima cindera mata dari Prince of Wales, Pangeran Charles, yang merupakan putera mahkota.
Jamuan santap siang kenegaraan tersebut bersifat informal, tanpa bersulang, pidato, maupun liputan media. Presiden SBY dan Ratu Elizabeth II duduk semeja, sedangkan Ibu Ani dan Duke of Edinburgh, Pangeran Philip, berada di meja yang lain.
Setiap meja diisi oleh delegasi Indonesia dengan ditemani seorang anggota Kerajaan Inggris. Jamuan yang formal dilakukan malam harinya di Ballroom Istana Buckingham.
Pada Kamis pagi waktu setempat atau kemarin sore WIB, Presiden SBY menghadiri pertemuan panel tingkat tinggi (High Level Panel/HLP) agenda pembangunan pasca MDGs 2015 di London.
Pertemuan yang digelar di Marlborough House tersebut merupakan pertemuan kedua setelah pertemuan pertama digelar di New York, AS, pada 25 September 2012.
Tiga pimpinan panel yang beranggotakan 24 anggota tersebut, yakni Presiden SBY, PM Inggris David Cameron, dan Presiden Liberia Ellen Johnson Sirleaf, hadir dalam pertemuan itu.
High Level Panel dibentuk oleh PBB untuk merancang pembangunan setelah berakhirnya program sasaran pembangunan millenium (MDGs) pada 2015 mendatang.
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki Moon menunjuk tiga orang sebagai pimpinan bersama dalam panel tersebut, yaitu Presiden SBY, PM David Cameron, dan Presiden Ellen.
Sementara 24 anggota panel lainnya terdiri atas berbagai kalangan, baik pemerintahan maupun organisasi masyarakat dari berbagai negara. HLP diharapkan dapat menyerahkan laporannya kepada Sekjen PBB pada semester pertama 2013. (ant-38)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar