Kini, geolog mendapatkan bukti baru bahwa apa yang diduga memang benar. Para geolog menganalisis kawah tumbukan selebar 180 km di dekat kota Chicxulub, Meksiko. Hantaman asteroid berukuran 10 km itu melepaskan energi sebanyak 100 triliun ton TNT, miliaran kali bom Hiroshima dan Nagasaki.
Hasil analisis mengungkap, tumbukan yang membentuk kawah Chicxulub dan peristiwa K-T hanya selisih 33.000 tahun. Hasil ini diperoleh dengan teknik penanggalan radioaktif presisi tinggi, melihat proporsi radioaktif pada material di kawah tumbukan.
Fakta yang terungkap lewat penelitian ini memperbarui hasil riset sebelumnya yang menyatakan bahwa selisih peristiwa K-T dengan tumbukan yang membentuk Chicxulub adalah antara 300.000 dan 180.000 tahun.
"Kami menunjukkan bahwa tumbukan dan kepunahan massal terjadi dalam waktu berimpitan sehingga satu bisa didemonstrasikan dengan teknik penanggalan yang ada sekarang," kata Paul Renne, seorang pakar geokronologi dan Direktur Berkeley Geochronology Center di California.
Meski tumbukan dan kepunahan massal terjadi dalam waktu berimpitan, tumbukan asteroid tidak bisa dikatakan sebagai satu-satunya penyebab kepunahan. Perubahan iklim yang terjadi jutaan tahun di masa itu juga berkonstribusi menggiring fauna di ambang kepunahan.
"Fenomena yang terjadi sebelumnya membuat ekosistem global menjadi lebih sensitif terhadap pemicu yang relatif kecil," papar Renne seperti dikutip Livescience, Kamis (7/2/2013) lalu. Riset ini dipublikasikan di jurnal Science, Jumat (8/2/2013).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar