Jumat, 31 Agustus 2012

Sekolah Bangun Kedisiplinan Berlalu Lintas Siswa

JAKARTA, KOMPAS.com — Banyak anak sekolah yang memakai sepeda motor ke sekolah meskipun belum memiliki surat izin mengemudi.
Kepraktisan dari segi waktu dan hemat biaya menjadi alasan umum anak-anak sekolah tetap nekat mengendarai sepeda motor ke sekolah.
Meskipun memahami alasan siswa memakai sepeda motor ke sekolah tanpa SIM, pihak sekolah tetap perlu melakukan penyadaran. Salah satunya dilakukan SMKN 18 Jakarta sebagai bagian dari upaya membangun karakter disiplin dan taat aturan di kalangan siswa.
Idawati, Kepala SMKN 18 Jakarta, Jumat (31/8/2012), mengatakan, sekolah telah memberikan penyuluhan tentang peraturan dan keselamatan berlalu lintas, termasuk pentingnya memiliki SIM ketika mengendarai sepeda motor.
"Kami sudah mendatangkan polisi untuk memberikan penyuluhan secara langsung kepada siswa kami," ujar Idawati.
Setelah penyuluhan, sekolah pun mulai menegakkan disiplin. Mulai pekan ini, SMKN 18 Jakarta menerapkan aturan baru untuk mengecek SIM setiap siswa yang membawa sepeda motor ke sekolah.
"Para siswa, kan, sudah mendapatkan pengetahuan tentang bagaimana berlalu lintas yang baik. Kami mau mulai pada implementasinya, dengan mendisiplinkan kepemilikan SIM dulu," ujar Idawati.
Para siswa diperbolehkan memarkir sepeda motor di halaman sekolah jika memiliki SIM. Sebaliknya, siswa yang tidak memiliki SIM hanya boleh memarkir di lahan di luar pagar sekolah. Keamanan sepeda motor siswa yang diparkir di luar pagar tentu tidak terjamin.
"Dengan cara ini, kami harapkan ada kesadaran siswa dan orangtua. Kebijakan ini nanti akan kami evaluasi dampaknya," kata Idawati.
Hamdani, petugas satpam SMKN 18 Jakarta, mengatakan, ia bertugas mengecek SIM siswa yang bersepeda motor. Siswa yang tidak punya SIM diarahkan parkir di luar sekolah.
"Memang parkir tetap dijaga, tetapi, kan, tidak seaman di dalam sekolah. Siswa tetap nekat bersepeda motor ke sekolah," ujar Hamdani.
Para siswa, kata Hamdani, mengandalkan sepeda motor untuk menuju sekolah. Selain dapat menghemat waktu saat menempuh kemacetan lalu lintas Jakarta, juga lebih irit. Naik angkutan umum dinilai lebih merepotkan dan butuh waktu lebih lama.
Editor :
Agus Mulyadi

Indonesia Jadi Tuan Rumah Forum Bahasa Asia-Eropa




JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia mendapat kepercayaan menjadi tuan rumah digelarnya Forum Keberagaman Bahasa Asia-Eropa. Kegiatan itu akan digelar oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) pada 4-5 September di Hotel Borobudur, Jakarta.
Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbud, Mahsum mengatakan, forum ini bukan merupakan wadah untuk menyamakan bahasa di antara negara peserta, melainkan sebagai ajang diskusi dan berbagi pengalaman mengenai permasalahan bahasa di masing-masing negara diikuti dengan langkah solutifnya.
"Akan ada pertukaran pengalaman mengatasi masalah perbahasaan. Karena ketika sebuah bahasa hilang, maka cara berpikir dan budaya juga hilang," kata Mahsum, di gedung Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbud, Jakarta, Jumat (30/8/2012).
Di luar itu, forum ini juga merupakan wadah untuk pelestarian Bahasa di Indonesia maupun peningkatan peran bahasa dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang kerjasama internasional. "Ini juga bagian dalam meningkatkan mutu kerjasama dan kemitraan antar negara," tegasnya.
Negara peserta yang akan mengikuti forum ini merupakan negara yang tergabung dalam Asia-Europe Meeting (ASEM). Dibentuk pada Maret 1986 di Bangkok, Anggota ASEM berjumlah 48 negara yang terdiri dari 16 negara Asia, dan 27 negara negara anggota Eropa dan Komisi Eropa.
Ke-16 negara di Asia itu terdiri atas 10 negara ASEAN dan sisanya adalah negara Asia lain yang disebut NESA (North and South Asia) yakni Jepang, Korea Selatan, China, India, Pakistan, dan Mongolia, Sekretariat ASEAN, Rusia, Australia, dan Selandia baru. Pembentukan ASEM dilatarbelakangi situasi politik, ekonomi, serta sosial dan budaya.
Ada empat topik utama yang akan dibahas dalam Forum Keberagaman Bahasa ASEM. Yaitu kebijakan keberagaman bahasa di Asia dan Eropa serta permasalahannya, pertukaran contoh ideal dalam memelihara dan mempromosikan keberagaman bahasa dan budaya di Asia dan Eropa, strategi dalam melindungi dan mempromosikan keberagaman bahasa terkait dengan pembangunan ekonomi berkelanjutan di Asia dan Eropa, serta terakhir adalah peran media dan teknologi informasi komunikasu damalm memelihara dan mempromosikan keberagaman bahasa di Asia dan Eropa.
Editor :
Kistyarini

Rp 11 Triliun untuk Rintisan Wajar 12 Tahun

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Hamid Muhammad mengatakan, pemerintah menyiapkan anggaran sekitar Rp 11 triliun untuk menyokong program Pendidikan Menengah Universal (PMU).
Program tersebut merupakan rintisan dari program wajib belajar (wajar) 12 tahun, yang rencananya akan dimulai pada 2013 mendatang.
"Anggarannya ada sekitar Rp 10-11 triliun. Itu pure untuk mendukung PMU," kata Hamid kepada Kompas.com di gedung Kemdikbud, Jakarta, Jumat (31/8/2012).
Dijelaskan Hamid, dana tersebut akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur, Bantuan Operasional Sekolah untuk jenjang SMA (BOSM) dan lainnya.
Akan tetapi, kata dia, jumlah anggaran itu belum difinalisasi. Pasalnya, proporsi anggaran yang berasal dari APBN itu masih terus dirancang dan bukan tidak mungkin mengalami perubahan.
"Masih dirancang dan sangat dinamis, bisa naik dan bisa juga turun. Setangah dari jumlah tersebut akan disalurkan untuk BOSM," tegasnya.
Seperti diberitakan, rencana pemerintah untuk menggulirkan wajar 12 tahun terus mengemuka. Dimulai dengan program rintisan wajar 12 tahun yang bernama PMU pada pertengahan 2012, pemerintah telah mulai memberikan Bantuan Operasional Sekolah untuk jenjang SMA BOSM.
BOSM tersebut juga masih dirintis, baik dari segi unit cost maupun mekanisme penyalurannya. Saat ini BOSM diberikan sepada semua siswa SMA sebesar Rp 120 ribu per tahun.
Pada 2013, jumlah tersebut akan meningkat signifikan menjadi Rp 1 juta per siswa per tahun.
Editor :
Benny N Joewono

Presiden: Tolong Bangunkan yang Tertidur...

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketika menyampaikan pidato dalam acara puncak peringatan Hari Anak Nasional 2012 di Theater Imax Keong Mas Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Rabu (29/8/2012), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta sejumlah hadirin yang tertidur untuk dibangunkan. Kali ini, hadirin yang tertidur adalah siswa yang hadir pada acara tersebut.

"Tolong dibangunkan yang tertidur, barangkali ada satu atau dua orang," kata Presiden sambil menatap ke arah hadirin.

Seperti biasa, dalam puncak peringatan Hari Anak Nasional yang sebagian besar dihadiri siswa-siswi madrasah, sekolah, dan pesantren dari seluruh Indonesia, Presiden menyampaikan pidatonya.

Kali ini, Presiden berpidato dalam kerangka tema "Bersatu Mewujudkan Indonesia Ramah Anak" yang diangkat pada peringatan Hari Anak Nasional tahun ini. Presiden menyampaikan kepada anak-anak dan hadirin yang datang bahwa pemerintah akan memberikan perhatian pada peningkatan kualitas pendidikan dan pelayanan kesehatan bagi anak-anak.

"Pemerintah juga akan memberi ruang yang lebih besar pada program-program inovatif, yang dapat meningkatkan kecerdasan, kebugaran, dan kesejahteraan anak-anak kita," tuturnya.

Presiden juga menyatakan bahwa anak-anak Indonesia akan dihadapkan pada kompetisi yang lebih keras di masa mendatang. Oleh karena itu, para orangtua diharapkan terus mendorong anak-anak untuk lebih mengenali, mencintai, dan mengembangkan bidang kehidupan, seperti sains dan teknologi, bisnis, ekonomi, seni dan budaya, ataupun cabang profesi lainnya.

"Ke depan kita ingin lebih banyak lagi anak-anak Indonesia dan remaja Indonesia yang berprestasi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, bidang olahraga, seni, serta bidang lainnya, baik di tingkat nasional maupun internasional," ujar Presiden yang datang didampingi oleh Ibu Ani Yudhoyono dan jajaran anggota Kabinet Indonesia Bersatu II dalam acara ini.
Editor :
Caroline Damanik

Raja Spanyol Marahi Sopir karena Tempat Parkir

MADRID, KOMPAS.com — Raja Spanyol Juan Carlos I dikenal sebagai sosok yang temperamental. Dalam satu acara, dia menyuruh Presiden Venezuela Hugo Chavez untuk menutup mulut. Meskipun demikian, dia belum pernah menyerang orang secara fisik.
Kini Sang Raja mengejutkan rakyatnya karena memukul sopirnya.
Sebuah video menunjukkan Raja Juan Carlos duduk di kursi penumpang di samping sopir. Dia terlihat marah kepada sopirnya. Terlihat tidak senang dengan tempat parkir yang diambil si sopir, raja itu tampak mengepalkan tangan dan memukul sopirnya.
Juan Carlos kemudian membuka pintu lalu berusaha keras keluar dari mobil itu. Seperti diketahui, dia masih dalam pemulihan pasca-operasi akibat jatuh.
Semua adegan itu terekam kamera televisi jaringan La Sexta, yang kemudian ditayangkan dalam program Al Rojo Vivo.
Ini bukan kali pertama Raja Juan Carlos tertangkap naik pitam. Temperamennya sangat dikenal oleh para wartawan yang mengikutinya. Tegurannya kepada Presiden Hugo Chavez, "Kenapa Anda tidak menutup mulut?", kini menjadi terkenal.
Ketika orang lain meminta kesempatan berbicara, dia bereaksi seperti yang dilakukannya terhadap istrinya, Ratu Sofia, dalam sebuah konferensi pers, beberapa waktu lalu. Waktu itu Juan Carlos memotong bicara Ratu Sofia dan mempermalukan istrinya itu di depan umum.
Pemukulan Raja Juan Carlos terhadap sopirnya menjadi noda baru pada citranya yang sudah tercemar. Sebelum ini, dia meminta maaf karena pergi berburu di Botswana di saat perekonomian Spanyol bermasalah. "Saya minta maaf, saya bersalah dan ini tidak akan terjadi lagi," katanya.
Akhir-akhir ini, Raja Juan Carlos juga sering terjatuh. Terakhir pada 2 Agustus lalu, yang kemudian membawanya ke meja operasi.

Sumber :
Editor :
Kistyarini
.

Manusia Pertama yang Menginjakkan Kaki di Bulan Wafat

WASHINGTON, KOMPAS.com - Neil Armstrong, astronot Apollo 11 yang menjadi manusia pertama yang menginjakkan kaki ke Bulan meninggal dunia dalam usia 82 tahun.

Dalam pernyataan yang dikutip Washington Post, pihak keluarga mengatakan Armstrong sebelumnya menderita kompilkasi penyakit setelah menjalani operasi cardiovascular. Meski begitu, keluarga tidak memberitahukan di mana dan kapan Armstrong wafat.

Keluarga Armstong mengganggap mantan astronot ini sebagai suami, ayah, kakek, saudara, dan teman yang penuh cinta.

Armstrong yang dikenal lewat kata-kata 'That's one small step for (a) man, one giant leap for mankind' ini dikenal sebagai pahlawan Amerika bersahaja yang dengan rendah hati menyampaikan dirinya hanya melakukan tugas saat berhasil mendarat di Bulan.

Saat Armstrong menginjakkan kaki ke Bulan 20 Juli 1969, ia memenuhi harapan yang dicanangkan Presiden John F. Kennedy, delapan tahun sebelumnya, yakni menjadikan AS sebagai negara pertama yang mengirimkan orang ke Bulan.
Keluarga Armstrong mengatakan, "Walau kita menangisi kepergian orang yang sangat baik, kita juga merayakan hidupnya yang luar biasa dan berharap ia menjadi teladan bagi anak muda di seluruh dunia untuk bekerja keras membuat impian mereka menjadi kenyataan, bersedia untuk mengeksplorasi dan mendorong batas-batas mereka, dan tanpa pamrih melayani tujuan yang lebih besar dari diri mereka sendiri."

"Bagi mereka yang bertanya apa yang bisa mereka lakukan untuk menghormati Neil, kita memiliki permintaan sederhana: Hormatilah teladan pelayanannya, serta prestasi dan kerendahan hatinya. Dan saat Anda berada di luar pada malam yang cerah dan melihat bulan tersenyum pada Anda, ingatlah Neil Armstrong dan berikan kedipan mata padanya."
Sumber :
Editor :
A. Wisnubrata

Marzuki Alie: Pilih Pemimpin yang Seiman

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Marzuki Alie menyerukan kepada warga Jakarta untuk memilih pemimpin yang seiman dalam Pilkada DKI Jakarta putaran kedua nanti. Menurutnya, memilih pemimpin yang seiman adalah ajaran agama dan merupakan syarat pertama dalam mempertimbangkan pilihan atas pemimpin.
Jakarta ini kan mayoritas Islam. Jadi ya sesuai aturan agama saja. Harus pilih yang seiman.
-- Marzuki Alie.
"Jakarta ini kan mayoritas Islam. Jadi ya sesuai aturan agama saja. Harus pilih yang seiman. Ada persyaratan dalam Islam untuk memilih pemimpin. Itu merupakan paket yang harus diikuti oleh umat Islam," kata Marzuki saat acara halal bi halal bersama dengan Nachrowi Ramli, calon wakil gubernur DKI Jakarta pasangan calon petahana Fauzi Bowo, dan Fatayat Nahdlatul Ulama di Hotel Twin Plaza, Jakarta, Minggu (26/8/2012).
Marzuki berpendapat, pandangannya ini bukanlah bermaksud menyinggung isu SARA. "Di dalam ajaran Islam jelas tercantum dan diatur mengenai tata cara memilih pemimpin. Jadi, sebagai muslim yang baik ya harus ditaati," kata dia.
Kendati demikian, ia mengatakan, dalam tatanan hidup bermasyarakat, Islam tetap mengajarkan untuk saling menghargai dan hidup berdampingan dengan yang berbeda keyakinan. Namun dalam soal memilih pemimpin, tegas dia, adalah keharusan untuk memilih yang seiman.
"Untuk memilih pemimpin, masyarakat memang diberi ruang untuk demokrasi, tapi ada aturan dari agama yang harus diikuti. Karena dalam menjalani kehidupan kita juga mengharap ridho Allah," tandasnya.
Selanjutnya, kriteria kedua adalah calon pemimpin yang tidak meremehkan agama Islam. Sementara yang ketiga adalah memilih pemimpin yang memang ahlinya. "Jadi persyaratan pertama dulu dipenuhi baru masuk kedua dan ketiga. Syarat ketiga ya pilih yang ahli. Tapi kalau kriteria pertama enggak terpenuhi ya coret aja, enggak usah masuk ke kedua atau bahkan ketiga," ujar Marzuki.

Gubernur Bali Lepas Kontingen PON XVIII

DENPASAR, KOMPAS.com - Gubernur Bali Made Mangku Pastika, Jumat (31/8/2012) pagi, melepas atlet, pelatih, dan tim ofisial kontingen Provinsi Bali untuk berjuang di Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII di Riau, September mendatang. Sebanyak 235 atlet Bali akan bertanding di 32 cabang olahraga pada PON XVIII 2012 nanti.
Dalam sambutannya, Pastika meminta seluruh atlet Bali berjuang maksimal dan pantang menyerah dalam bertanding di PON XVIII 2012. Upacara pelepasan dilangsungkan di kompleks Jayasabha, kediaman Gubernur Bali di Denpasar, Bali.
Kontingen Bali diharapkan mampu meningkatkan prestasi sehingga mampu lebih baik, atau setidaknya mempertahankan posisi dalam PON XVII 2008. Pada PON XVII 2008 di Kalimantan Timur, Bali menduduki peringkat kesembilan dari 33 provinsi peserta PON.
Sementara itu, Ketua KONI Bali Made Nariana melaporkan, kontingen Bali secara keseluruhan sebanyak 418 orang, yang terdiri dari antara lain 235 atlet, 73 pelatih, dan tim administrasi pendukung. Pemberangkatan kontingen dilakukan bertahap mulai Minggu (2/9/2012).
Editor :
Rusdi Amral

Alonso Berharap Hujan di Akhir Pekan Ini

SPA-FRANCORCHAMPS, KOMPAS.com — Fernando Alonso yakin, balapan basah di Belgia pada akhir pekan ini akan lebih cocok bagi dirinya dan Ferrari untuk memperkokoh kedudukan mereka di kompetisi Formula 1 musim 2012. Karena itu, juara dunia 2005 dan 2006 tersebut berharap hujan mengguyur Sirkuit Spa.

Saat ini Alonso masih berada di puncak klasemen sementara dengan keunggulan 40 poin atas rivalnya dari Red Bull Racing yang berada di peringkat kedua, Mark Webber. Akan tetapi, fakta bahwa Ferrari bukanlah mobil tercepat sepanjang musim ini membuat Alonso cukup khawatir sehingga dia berharap hujan deras akan mewarnai GP Belgia akhir pekan ini, yang memberikan peluang besar bagi mereka untuk menjauh dari kejaran para rival.
Jika anda tidak kompetitif, saya yakin kondisi basah menjadi bantuan karena anda bisa melakukan yang lebih, seperti memilih ban yang tepat di saat yang tepat.
-- Fernando Alonso
"Ketika mobil Anda kompetitif dan Anda bagus di akhir pekan itu, mungkin balapan kering lebih baik karena lebih konsisten," ujar Alonso dalam event dengan media bersama Shell, Kamis (30/8/2012).

"Jika Anda tidak kompetitif, saya yakin kondisi basah menjadi bantuan karena Anda bisa melakukan yang lebih, seperti memilih ban yang tepat di saat yang tepat."

"Saat ini, saya tidak tahu (yang mana terbaik), tetapi melihat kejuaraan tahun ini, mungkin balapan basah lebih baik bagi kami."

Pebalap asal Spanyol ini menambahkan, "Pada saat bersamaan, basah lebih berisiko. Ada genangan air, garis putih, tepi lintasan, sehingga balapan basah bisa banyak membantu Anda dan meraih keuntungan."

"Saya pikir, dengan posisi sekarang, Anda harus menyelesaikan lomba, selalu mencetak banyak poin, dan balapan basah berarti lebih berisiko, tetapi untuk semua orang."
Sumber :
autosport
Editor :
Aloysius Gonsaga Angi Ebo

Yamaha Jelaskan Alasan Kembalinya Rossi

BRNO, KOMPAS.com- Proses kembalinya Valentino Rossi ke tim Yamaha akhirnya terungkap. Direktur Pelaksana Yamaha Racing, Lin Jarvis, mengungkapkan, Rossi adalah pihak pertama yang memulai melakukan pendekatan awal untuk kembali ke tim Yamaha.
Sebelumnya, Rossi bersikukuh akan tetap membela tim Ducati sampai mencapai prestasi tertinggi. Namun, ketika Ben Spies mengumumkan rencana mundur dari tim Yamaha Factory Racing dan Andrea Dovizioso dirumorkan sedang melakukan penjajakan dengan tim itu, tiba-tiba Rossi yang diumumkan sebagai pengganti Spies.
"Alasan kami menerima Rossi kembali adalah sejarah tujuh tahun kebersamaan yang luar biasa. Bersamanya, kami merebut empat gelar juara dunia dan meningkatkan citra positif Yamaha. Keputusan untuk menerima Rossi adalah untuk mengulangi masa-masa indah itu," kata Jarvis, Jumat (24/8/2012), di Brno, Republik Ceko.
Rossi bergabung ke tim Yamaha sejak 2004 sampai 2010, setelah menjadi juara dunia tiga kali bersama tim Honda. Rossi meninggalkan tim Yamaha ketika hubungannya memburuk dengan rekan setimnya, Jorge Lorenzo, yang kemampuannya terus meingkat.
Negosiasi dengan Rossi dimulai bulan Juli, dan Rossi mengambil keputusan sesudah seri USA di Laguna Seca pada akhir Juli. Diskusinya sangat singkat dan Rossi menyatakan minatnya kembali ke tim Yamaha.
"Kami memberitahu Lorenzo di Mugello pada pertengahan Juli mengenai kemungkinan mengontrak Rossi. Saya pikir, Lorenzo lebih suka Spies menjadi rekan setimnya, seperti rencana tengah musim kami. Namun, akhirnya Lorenzo menghormati keputusan Yamaha untuk membawa pulang Rossi dan menyerahkan urusan itu kepada manajemen Yamaha," kata Jarvis.
Sumber :
crashnet
Editor :
Marcus Suprihadi

Partai Golkar Daftar ke KPU

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Golkar secara resmi mendaftarkan diri sebagai peserta Pemilihan Umum 2014. Pendaftaran dilakukan jajaran pengurus Partai Golkar ke Komisi Pemilihan Umum, Jakarta, Jumat (31/8/2012) pukul 14.30.
Mereka yang hadir adalah Sekjen Partai Golkar Idrus Marham, Wakil Ketua Umum Golkar Theo l Sambuaga, Ketua Bidang Organisasi Golkar Mahyudin, dan Ketua Bidang Hukum dan HAM Golkar Muladi. Idrus mengatakan, beberapa persyaratan sesuai dengan aturan yang diputuskan Mahkamah Konstitusi siap disampaikan kepada KPU untuk proses verifikasi peserta Pemilu 2014.
Pengurus Golkar juga menyertakan dokumen berisi dukungan yang sudah dimasukkan dalam 11 kotak plastik. Dokumen dukungan tersebut melingkupi 33 provinsi dan 479 kabupaten/kota.

Penembakan Polisi di Solo Teror Terorganisir

JAKARTA, KOMPAS.com - Penembakan terhadap seorang polisi di Pos Polisi Singosaren, Solo, Jawa Tengah, Kamis (30/8/2012) malam, patut dicurigai sebagai aksi teror yang telah terorganisir. Pelaku diduga telah mempersiapkan target pos polisi yang diserang.
Kategori pelaku bukan kejahatan yang biasa. Ini terorganisir dan kategori perbuatan teror. Ini bukan kejahatan konvesional ini sudah mengarah didefinisikan perbuatan teror
-- Boy Rafli Amar
Dalam peristiwa semalam, seorang anggota Polsek Singosaren bernama Bripka Dwi Data Subekti meninggal dunia akibat luka tembak di bagian dada. Pada saat kejadian, ada beberapa anggota polisi lain yang sedang berjaga dan patroli di luar pos polisi. Pelaku diketahui berjumlah dua orang yang datang menggunakan sepeda motor Suzuki Smash. Pelaku yang menggunakan penutup wajah itu melakukan aksinya dengan cepat.
"Kategori pelaku bukan kejahatan yang biasa. Ini terorganisir dan kategori perbuatan teror. Ini bukan kejahatan konvesional ini sudah mengarah didefinisikan perbuatan teror," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen (Pol) Boy Rafli Amar, Jumat (31/8/2012).
"Perlu kita cermati cara-cara melakukan tindakan pidana. Dilakukan dengan orang-orang punya senjata api dan mobiltas yang tinggi. Peluang tentu semua didasarkan memanfaatkan situasi yang ada. Jadi kondisi seperti ini di saat petugas kita kekuatan yang kecil," lanjut Boy.
Aksi penembakan ke arah pos polisi ini menambah panjang daftar penyerangan terhadap polisi di kota tersebut. Dalam sebulan, telah terjadi tiga aksi teror serupa. Sebelumnya, aksi serupa juga terjadi di dua Pos Pengamanan (Pospam) Lebaran di Solo.
Penembakan dan pelemparan granat oleh orang tak dikenal dilakukan secara berturut-turut. Pertama di Pospam Simpang Gemblengan, Jumat (17/8/2012). Kemudian, kembali terulang pada di Bundaran Gladak, Jalan Jenderal Sudirman, Sabtu (18/8/2012). Pada kejadian tersebut, dua polisi terluka.
Kepolisian telah mengerahkan tim untuk menyelidiki aksi teror berturut-turut tersebut. Saat ini polisi juga tengah memeriksa sebanyak 13 saksi untuk simintai keterangan. "Diinstrukan untuk waspada dalam langkah preventif dan upaya untuk terus melakukan penegakan hukum," kata Boy.
Editor :
Laksono Hari W

Jokowi Diadukan ke KPK, Timsesnya Siap Berikan Informasi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menanggapi aduan tentang Joko Widodo ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Ketua Tim Kampanye Jokowi-Ahok, Boy Sadikin, mengaku siap akan memberikan informasi apapun yang diperlukan oleh KPK dan pihak yang berwajib jika diperlukan.
"Kami sangat menghormati penegakan hukum di negara ini. Kami silakan warga untuk melaporkan kasus apapun juga kepada KPK atau kepada pihak yangg berwajib sekalipun. Tapi jangan lakukan fitnah yang kejam," kata Boy, di Jakarta, Jumat (31/8/2012).
Dia mengatakan, kecil kemungkinan seorang Jokowi melakukan korupsi. Menurutnya, tuduhan tersebut tidak mendasar dan sangat tidak masuk akal. Ia menjelaskan bahwa Jokowi juga pernah menerima penghargaan antikorupsi Bung Hatta Award dan juga mendapat rating yang baik untuk penanganan korupsi dari Transparansi Internasional Indonesia (TII).
"Masuk putaran kedua ini, kami juga heran makin banyak fitnah dan tudingan negatif yang ditembakkan kepada kami," ujar Boy.
Selama putaran kedua ini, Tim Kampanye Jokowi-Ahok tetap konsisten menerapkan prinsip-prinsip komunikasi kasih sayang dengan fokus memberitakan hal-hal yang baik dan menghindari hal yang negatif. "Kami tidak akan menanggapi serangan-serangan fitnah dengan sikap yang sama," kata Boy.

Berita Luar Negeri

Australia Campur Tangan Urusan Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Erdy Nasrul

JAKARTA -- Pakar hubungan internasional Universitas Pertahanan (Unhan) Bantarto Bandoro menilai Australia kembali campur tangan mengenai urusan dalam negeri Indonesia.
Pernyataan Menteri Luar Negeri Australia Bob Carr yang ingin melihat Pemerintah Indonesia menyelidiki kematian Mako Tabuni, tokoh Komite Nasional Papua Barat, dilihat sebagai intervensi.

"(Penembakan Mako Tabuni) murni urusan dalam negeri kita," kata Bantarto dengan tegas, Kamis (30/8). Dia mengatakan, Australia tidak berhak mengatakan atau meminta hal tersebut karena Mako Tabuni adalah urusan dalam negeri Indonesia.

Bantarto menilai, sikap Australia yang demikian tidak boleh didiamkan. Pemerintah Indonesia harus bisa mengemas apa yang terjadi di Papua tidak ada kaitannya dengan pelanggaran HAM. Yang terjadi di Papua adalah pelanggaran hukum yang harus ditindak.

"Pemerintah kita harus terbuka kalau ini persoalan dalam negeri," kata Bantarto, mengusulkan. "Kita yang punya otoritas. Pemerintah Australia tak perlu berkomentar. Ini penanganan kita," sambung dia.

Mako Tabuni tewas ditembak Juni lalu di Papua. Media Australia pekan ini menurunkan liputan soal penembakan Mako Tabuni yang dilakukan oleh Detasemen Khusus 88 Polri.

Detasemen ini mendapat dana dari Australian Federal Police. Penembakan Mako Tabuni, mengutip pendukung Tabuni yang bersuara di media Australia, adalah pelanggaran HAM.

Harian the Sydney Morning Herald pada 29 Agustus 2012 memberitakan, Pemerintah Australia berharap Indonesia menyelidiki pembunuhan itu. Siaran berita televisi ABC di Australia pada Selasa (29/8) yang mengabarkan Tabuni dibunuh oleh Densus 88.

Isu ini sudah diangkat oleh Perdana Menteri Julia Gillard kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Menteri Luar Negeri Bob Carr kepada Menlu Marty Natalegawa.

Menlu Carr menyatakan bahwa pihaknya tidak bisa begitu saja memercayai berita itu. Namun, Australia berharap ada penyelidikan dari Pemerintah Indonesia menyangkut kematian Tabuni. "Kami ingin Indonesia mengeluarkan saran mengenai apa yang harus dilakukan," kata Carr secara hati-hati kepada ABC.

Wakil Ketua Komisi Hubungan Luar Negeri DPR Tubagus Hasanuddin mengatakan, pernyataan Bob Carr ini berpotensi makin menyemangati separatisme di Indonesia. Ini berdampak negatif bagi Indonesia. "Pernyataan Menlu Australia itu tidak baik," kata Tubagus. Menurutnya, akan lebih baik kalau Australia meminta penjelasan kepada Pemerintah Indonesia terkait Mako Tabuni.

Menko Polhukam Djoko Suyanto beberapa waktu lalu mengonfirmasi penembakan atas Tabuni pada 14 Juni 2012. Tabuni ditembak karena melawan saat ditangkap aparat keamanan.

Kapolda Papua Irjen Bigman Lumban Tobing menyatakan, pemimpin Komite Nasional Papua Barat itu diduga terlibat sejumlah kasus kekerasan dan penembakan di Papua. Salah satunya, penembakan terhadap warga Jerman Pieter Dietmar Helmut di Pantai Base G, 29 Mei 2012.

sumber

Rabu, 29 Agustus 2012

AKAL DAN NAFSU


Akal dan Nafsu
Dalam sebuah kitab karangan ‘Ustman bin Hasan bin Ahmad Asy-Syaakir Alkhaubawiyi, seorang ulama yang hidup dalam abad ke XIII Hijrah, menerangkan bahwa sesungguhnya Allah S.W.T telah menciptakan akal, maka Allah S.W.T telah berfirman yang bermaksud : “Wahai akal menghadaplah engkau.” Maka akal pun menghadap Allah S.W.T., kemudian Allah S.W.T berfirman yang bermaksud : “Wahai akal berbaliklah engkau!”, lalu akal pun berbalik.
Kemudian Allah S.W.T. berfirman lagi yang bermaksud : “Wahai akal! Siapakah aku?”. Lalu akal pun berkata, “Engkau adalah Tuhan yang menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu yang daif dan lemah.”
Lalu Allah S.W.T berfirman yang bermaksud : “Wahai akal tidak Ku-ciptakan makhluk yang lebih mulia daripada engkau.”
Setelah itu Allah S.W.T menciptakan nafsu, dan berfirman kepadanya yang bermaksud : “Wahai nafsu, menghadaplah kamu!”. Nafsu tidak menjawab sebaliknya mendiamkan diri. Kemudian Allah S.W.T berfirman lagi yang bermaksud : “Siapakah engkau dan siapakah Aku?”. Lalu nafsu berkata, “Aku adalah aku, dan Engkau adalah Engkau.”
Setelah itu Allah S.W.T menyiksanya di neraka jahim selama 100 tahun, dan kemudian mengeluarkannya. Kemudian Allah S.W.T berfirman yang bermaksud : “Siapakah engkau dan siapakah Aku?”. Lalu nafsu berkata, “Aku adalah aku dan Engkau adalah Engkau.”
Lalu Allah S.W.T menyiksa nafsu itu dalam neraka Juu’ selama 100 tahun. Setelah dikeluarkan maka Allah S.W.T berfirman yang bermaksud : “Siapakah engkau dan siapakah Aku?”. Akhirnya nafsu mengakui dengan berkata, ” Aku adalah hamba-Mu dan Kamu adalah Tuhanku.”
Dalam kitab tersebut juga diterangkan bahwa dengan sebab itulah maka Allah S.W.T mewajibkan puasa.
Dalam kisah ini dapatlah kita mengetahui bahwa nafsu itu adalah sangat jahat oleh karena itu hendaklah kita mengendalikan nafsu itu, jangan biarkan nafsu itu mengendalikan kita, sebab kalau dia yang mengendalikan kita maka kita akan menjadi musnah.
INNAN NAFSA LAAMMAROTUM BISSU’
Sesungguhnya nafsu itu membawa kita kepada kejelekan
***

ISLAMNYA ABU DZAR


Abu Zar al-Ghifari merupakan seorang sahabat Nabi SAW yang terkenal dengan perbendaharaan ilmu pengetahuannya dan kesholehannya.  Ali RA berkata mengenai Abu Zar RA :
“Abu Zar ialah penyimpan jenis-jenis ilmu pengetahuan yang tidak dapat diperoleh dari orang lain. ” Ketika dia mulai mendengar khabar tentang kerasulan Nabi SAW, dia telah mengutus saudara lelakinya menyelidiki lebih lanjut mengenai orang yang mengaku menerima berita dari langit. Setelah puas menyelidiki, saudaranya pun melaporkan kepada Abu Zar bahwa Nabi Muhammad SAW itu seorang yang sopan santun dan baik budi pekertinya. Ayat-ayat yang dibacakan kepada manusia bukannya puisi dan bukan pula kata-kata ahli syair.
Laporan yang disampaikan itu masih belum memuaskan hati Abu Zar. Dia sendiri keluar utk.  mencari kenyataan. Setibanya di Makkah, dia terus ke Baitul Haram. Pada waktu itu dia tidak kenal Nabi SAW, dan Melihat keadaan pada waktu itu dia merasa takut hendak bertanya mengenai Nabi SAW. Ketika menjelang malam, dia dilihat oleh Ali RA. Oleh karena ia seorang musafir, Ali terpaksa membawa Abu Zar ke rumahnya dan melayani Abu Zar sebaik-baiknya sebagai tamu. Ali tidak bertanya apa pun dan Abu Zar tidak pula memberitahu Ali tentang maksud kedatangannya ke Makkah. Pada keesokkan harinya, Abu Zar pergi sekali lagi ke Baitul Haram untuk mengetahui siapa dia Muhammad. Sekali lagi Abu Zar gagal menemui Nabi karena pada waktu itu orang-orang Islam sedang diganggu hebat oleh orang-orang kafir musyrikin. Pada malam yang keduanya, Ali membawa Abu Zar kerumahnya. Pada malam itu Ali bertanya :
“Saudara, apakah sebabnya saudara datang ke kota ini?”
Sebelum menjawab Abu Zar meminta Ali berjanji untuk berkata benar. Kemudian dia pun bertanya kepada Ali tentang Nabi SAW. Ali berkata: “Sesungguhnya dialah pesuruh Allah.  Esok engkau ikut aku dan aku akan membawamu menemuinya. Tetapi awas, bencana yang buruk akan menimpa kamu kalau hubungan kita diketahui orang. Ketika berjalan esok, kalau aku dapati bahaya mengancam kita, aku akan berpisah agak jauh sedikit dari kamu dan berpura-pura membetulkan sepatuku Tetapi engkau terus berjalan supaya orang tidak Curiga hubungan kita. “
Pada keesokkan harinya, Ali pun membawa Abu Zar bertemu dgn.  Nabi SAW. Tanpa banyak tanya jawab, dia telah memeluk agama Islam. Karena takut dia diapa-apakan oleh musuh, Nabi SAW menasehatkan supaya cepat-cepat balik dan jangan mengabarkanpengislamannya di khalayak ramai. Tetapi Abu Zar menjawab dengan berani “
“Ya Rasullulah, aku bersumpah dengan nama Allah yang jiwaku di dalam tanganNya, bahwa aku akan mengucap dua kalimah syahadah di hadapan kafir-kafir musyrikin itu. “
Janjinya kepada Rasulullah SAW ditepatinya. Selepas ia meninggalkan baginda, dia mengarah langkah kakinya ke Baitul Haram di mana dihadapan kaum musyrikin dan dengan suara lantang dia telah mengucapkan dua kalimah syahadah.
“Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu pesuruh Allah. “
Tatkala mendengar ucapan Abu Zar itu, orang-orang kafir pun menyerbunya lalu memukulnya. Kalau tidak karena Abbas (Paman Nabi yang ketika itu belum Islam) tentulah Abu Zar menemui ajalnya disitu.
Kata Abbas kepada orang-orang kafir musyrikin yang menyerang Abu zar:
“Tahukah kamu siapa orang ini? Dia adalah turunan Al Ghifar. Khafilah-khafilah kita yang pulang pergi ke Syam terpaksa melalui perkampungan mereka. Kalaulah ia dibunuh, sudah tentu mereka menghalangi perniagaan kita dengan Syam. “
Pada hari berikutnya, Abu Zar sekali lagi mengucapkan dua kalimah syahadah dihadapan orang-orang kafir Quraisy dan pada kali ini juga ia telah diselamatkan oleh Abbas.
Kegairahan Abu Zar mengucapkan dua kalimah syahadah di hadapan kafir Quraisy sungguh-sungguh luar biasa jika dikaji dalam konteks larangan Nabi SAW kepadanya. Apakah dia bisa dituduh telah mengingkari perintah Nabi? Jawabannya-TIDAK.  Dia tahu bahwa Nabi SAW sedang mengalami penderitaan yang berbentuk gangguan dalam usahanya ke arah menyebarkan agama Islam. Dia hanya hendak menunjukkan keislaman.
Nabi SAW walaupun ia mengetahui, dengan berbuat demikian dia melibatkan dirinya dalam bahaya. Semangat keislamannya yang beginilah yang telah menjadikan para sahabat mencapai puncak keimanan dalam alam lahiriyah serta batiniyah.
Keberanian Abu Zar ini selayaknya menjadi contoh kepada umat Islam dewasa ini dalam rangka usaha mereka menjalankan dakwah Islamiyah.
Kekejaman, penganiyaan serta penindasan tidak semestinya bisa melemahkan semangat mereka yang telah mengucapkan dua kalimah syahadah.

Khaulah Binti Tsa ‘labah (Wanita Yang Aduannya Didengar Allah Dari Langit Ketujuh)
Beliau adalah Khaulah binti Tsa`labah bin Ashram bin Fahar bin Tsa`labah Ghanam bin  ‘Auf. Beliau tumbuh sebagai wanita yang fasih dan pandai. Beliau dinikahi oleh Aus bin Shamit bin Qais, saudara dari Ubadah bin Shamit r.a yang beliau menyertai perang Badar dan perang Uhud dan mengikuti seluruh perperangan yang disertai Rasulullah saw. Dengan Aus inilah beliau melahirkan anak laki-laki yang bernama Rabi`.
Khaulah binti Tsa`labah mendapati suaminya Aus bin Shamit dalam masalah yang membuat Aus marah, dia berkata, “Bagiku engkau ini seperti punggung ibuku.” Kemudian Aus keluar setelah mengatakan kalimat tersebut dan duduk bersama orang-orang beberapa lama lalu dia masuk dan menginginkan Khaulah. Akan tetapi kesadaran hati dan kehalusan perasaan Khaulah membuatnya menolak hingga jelas hukum Allah terhadap kejadian yang baru pertama kali terjadi dalam sejarah Islam.
Khaulah berkata, “Tidak, jangan! Demi yang jiwa Khaulah berada di tangan-Nya, engkau tidak boleh menjamahku karena engkau telah mengatakan sesuatu yang telah engkau ucapkankan terhadapku sehingga Allah dan Rasul-Nya lah yang memutuskan hukum tentang peristiwa yang menimpa kita.”
Kemudian Khaulah keluar menemui Rasulullah saw, lalu dia duduk di hadapan beliau dan menceritakan peristiwa yang menimpa dirinya dengan suaminya. Keperluannya adalah untuk meminta fatwa dan berdialog dengan nabi tentang urusan tersebut.
Rasulullah saw bersabda, “Kami belum pernah mendapatkan perintah berkenaan urusanmu tersebut , aku tidak melihat melainkan engkau sudah haram baginya.”
Wanita mukminah ini mengulangi perkatannya dan menjelaskan kepada Rasulullah saw apa yang menimpa dirinya dan anaknya jika dia harus cerai dengan suaminya, namun rasulullah saw tetap menjawab, “Aku tidak melihat melainkan engkau telah haram baginya”.
Sesudah itu wanita mukminah ini senantiasa mengangkat kedua tangannya ke langit sedangkan di hatinya tersimpan kesedihan dan kesusahan. Pada kedua matanya nampak meneteskan air mata dan semacam ada penyesalan, maka beliau menghadap kepada Yang tiada akan rugi siapapun yang berdoa kepada-Nya.
Beliau berdo ‘a, “Ya Allah sesungguhnya aku mengadu kepada-Mu tentang peristiwa yang menimpa diriku”.
Alangkah bagusnya seorang wanita mukminah semacam Khaulah, beliau berdiri di hadapan Rasulullah saw dan berdialog untuk meminta fatwa, adapun istighatsah dan mengadu tidak ditujukan melainkan untuk Allah Ta`ala. Ini adalah bukti kejernihan iman dan tauhidnya yang telah dipelajari oleh para sahabat kepada Rasulullah saw. Tiada henti-hentinya wanita ini berdo`a sehingga suatu ketika Rasulullah saw pingsan sebagaimana biasanya beliau pingsan tatkala menerima wahyu.
Kemudian setelah Rasulullah saw sadar kembali, beliau bersabda, “Wahai Khaulah, sungguh Allah telah menurunkan al-Qur`an tentang dirimu dan suamimu kemudian beliau membaca firman-Nya (artinya), “Sesungguhnya Allah telah mendengar perkataan wanita yang mengajukan gugatan kepada kamu tentang suaminya, dan mengadukan [halnya] kepada Allah. Dan Allah mendengar soal jawab antara kamu berdua. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat, sampai firman Allah: “dan bagi orang-orang kafir ada siksaan yang pedih.”(Al-Mujadalah:1-4)
Kemudian Rasulullah saw menjelaskan kepada Khaulah tentang kafarat (tebusan) Zhihar:
Nabi : Perintahkan kepadanya (suami Khansa`) untuk memerdekakan seorang budak
Khaulah : Ya Rasulullah dia tidak memiliki seorang budak yang bisa dia merdekakan.
Nabi : Jika demikian perintahkan kepadanya untuk shaum dua bulan berturut-turut
Khaulah : Demi Allah dia adalah laki-laki yang tidak kuat melakukan shaum.
Nabi : Perintahkan kepadanya memberi makan dari kurma sebanyak 60 orang miskin
Khaulah : Demi Allah ya Rasulullah dia tidak memilikinya.
Nabi : Aku bantu dengan separuhnya
Khaulah : Aku bantu separuhnya yang lain wahai Rasulullah.
Nabi : Engkau benar dan baik maka pergilah dan sedekahkanlah kurma itu sebagai kafarat baginya, kemudian bergaulah dengan anak pamanmu itu secara baik.”
Maka Khaulah pun melaksanakannya.
Inilah kisah seorang wanita yang mengajukan gugatan kepada pemimpin anak Adam a.s yang mengandung banyak pelajaran di dalamnya dan banyak hal yang menjadikan seorang wanita yang mengangkat kepalanya tinggi-tinggi dengan bangga dan perasaan mulia dan besar perhatian Islam terhadapnya.
Ummul mukminin Aisyah ra berkata tentang hal ini, “Segala puji bagi Allah yang Maha luas pendengaran-Nya terhadap semua suara, telah datang seorang wanita yang mengajukan gugatan kepada Rasulullah saw, dia berbincang-bincang dengan Rasulullah saw sementara aku berada di samping rumah dan tidak mendengar apa yang dia katakan, maka kemudian Allah Azza wa Jalla menurunkan ayat, “Sesungguhnya Allah telah mendengar perkatan wanita yang memajukan gugatan kepada kamu tentang suaminya dan mengadukan (halnya) kepada Allah ,” (Al-Mujadalah: 1)
Inilah wanita mukminah yang dididik oleh Islam yang menghentikan Khalifah Umar bin Khaththab r.a saat berjalan untuk memberikan wejangan dan nasehat kepadanya. Beliau berkata, “Wahai Umar aku telah mengenalmu sejak namamu dahulu masih Umair (Umar kecil) tatkala engkau berada di pasar Ukazh engkau mengembala kambing dengan tongkatmu, kemudian berlalulah hari demi hari sehingga memiliki nama Amirul Mukminin, maka bertakwalah kepada Allah perihal rakyatmu, ketahuilah barangsiapa yang takut akan siksa Allah maka yang jauh akan menjadi dekat dengannya dan barangsiapa yang takut mati maka dia kan takut kehilangan dan barangsiapa yang yakin akan adanya hisab maka dia takut terhadap Adzab Allah.”
Beliau katakan hal itu sementara Umar Amirul Mukminin berdiri sambil menundukkan kepalanya dan mendengar perkataannya. Akan tetapi al-Jarud al-Abdi yang menyertai Umar bin Khaththab tidak tahan mengatakan kepada Khaulah, “Engkau telah berbicara banyak kepada Amirul Mukminin wahai wanita.!”
Umar kemudian menegurnya, “Biarkan dia ,tahukah kamu siapakah dia? Beliau adalah Khaulah yang Allah mendengarkan perkataannya dari langit yang ketujuh, maka Umar lebih berhak untuk mendengarkan perkataannya.”
Dalam riwayat lain Umar bin Khaththab berkata, “Demi Allah seandainya beliau tidak menyudahi nasehatnya kepadaku hingga malam hari maka aku tidak akan menyudahinya sehingga beliau selesaikan apa yang dia kehendaki, kecuali jika telah datang waktu shalat maka aku akan mengerjakan shalat kemudian kembali mendengarkannya sehingga selesai keperluannya.”
***

Keadilan Rasulullah
Tatkala Nabi Muhammad Shollallahu Alaihi Wa Sallam merasa ajalnya sudah dekat, beliau mengumpulkan para sahabat. Kemudian, beliau menyampaikan pidatonya:
”Sahabat-sahabatku sekalian! Ajalku mungkin sudah dekat, dan aku ingin menghadap Allah dalam keadaan suci bersih. Mungkin selama bergaul dengan Anda sekalian, ada yang pernah aku pinjam uangnya atau barangnya dan belum aku kembalikan atau belum aku bayar, sekarang ini juga aku minta ditagih. Mungkin ada di antara kalian yang pernah aku sakiti, sekarang ini juga aku minta dihukum qishos (hukuman balasan). Mungkin ada yang pernah aku singgung perasaannya, sekarang ini juga aku minta maaf.”
Para sahabat hening, karena merasa tidak mungkin hal itu akan terjadi. Tapi, tiba-tiba seorang sahabat mengangkat tangan dan melaporkan satu peristiwa yang pernah menimpa dirinya.
”Ya Rasulullah! Saya pernah terkena tongkat komando Rasulullah saw pada saat Perang Badar. Ketika Rasulullah saw mengayunkan tongkat komandonya, kudaku menerjang ke depan dan aku terkena tongkat Rasulullah Shollallahu Alaihi Wa Sallam. Aku merasa sakit sekali, apakah hal ini ada qishos-nya!” Nabi Muhammad saw menjawab, ”Ya, ini ada qishos-nya jika kamu merasa sakit.” Rasul pun menyuruh Ali bin Abi Tholib mengambil tongkat komandonya yang disimpan di rumah Fatimah. Setelah Ali bin Abi Thalib tiba kembali membawa tongkat komando, Rasulullah Shollallahu Alaihi Wa Sallam menyerahkan kepada sahabatnya untuk melaksanakan qishos.
Seluruh sahabat yang hadir di majelis itu hening, apa kira-kira yang akan terjadi jika Rasulullah dipukul dengan tongkat itu. Di tengah keheningan itu, Ali bin Abi Tholib tampil ke depan: ”Ya Rasulullah! Biar kami saja yang dipukul oleh orang ini. Abu Bakar dan Umar bin Khattab juga ikut maju. Tetapi, Rasulullah memerintahkan, Ali, Abu Bakar, dan Umar agar mundur, sambil berkata, ”Saya yang berbuat, saya yang dihukum, demi keadilan”.
Situasi tambah hening. Tetapi, di tengah-tengah keheningan itu tiba-tiba sahabat yang siap jadi algojo itu berkata,: ”Tapi di saat saya terkena tongkat komando, saya tidak pakai baju.” Mendengar itu langsung Rasulullah membuka bajunya di depan para sahabat.
Kulit Rasulullah Shollallahu Alaihi Wa Sallam tampak bercahaya, tetapi ciri ketuaan sudah terlihat jelas. Menyaksikan hal ini para sahabat tambah khawatir, Ali bin Abi Tholib tampil lagi ke depan memohon kepada Rasul agar dia saja yang di-qishos. Tapi, Rasulullah saw langsung memerintahkan agar Ali mundur, karena hukuman itu harus dijalankan sendiri demi keadilan.
Tiba-tiba sahabat ini menjatuhkan tongkatnya langsung merangkul dan mencium Rasulullah saw dan berkata: Ya Rasulullah! Saya tidak bermaksud melaksanakan qishos, saya hanya ingin melihat kulit Rasulullah saw menyentuh dan menciumnya. Sahabat-sahabat yang lain tersentak, gembira. Rasulullah langsung berkata, ”Siapa yang ingin melihat ahli surga, lihatlah orang ini.”
Kisah itu menunjukkan betapa Rasulullah sangat menjunjung nilai keadilan. Beliau, sebagai kepala negara sekaligus Nabi, sangat ikhlas menerima hukuman qishos dari rakyatnya sendiri”.
Wassalaamualaikum warahmatullaahi wabarakatuh.

Nabi Yahya dan Iblis
Kisah berikut tentang perjumpaan Nabi Yahya dengan Iblis yang membawa perangkap.
“Untuk apa itu, Iblis?”
“Ini syahwat, untuk memikat manusia.”
“Adakah padaku yang bisa kaujerat?”
“Tak ada,” kata Iblis. “Tapi pernah terjadi suatu malam. Engkau makan kenyang, lalu aku menjeratmu, sehingga engkau malas sembahyang.”
“Ah, kalau begitu aku tidak akan makan kenyang lagi.”
“Menyesal sekali, aku sudah membuka rahasia itu kepadamu.”
Kata guru ngaji di kampung, orang yang makan kenyang malas beribadah. Tubuh jadi gemuk, badan terasa berat, dan bawaan-nya ingin tidur melulu. Kata mereka, “Jika kamu dalam keadaan kenyang, anggaplah dirimu sedang lumpuh.” Abu Bakr r.a. pernah mengatakan, “Sejak aku masuk Islam belum pernah aku mengenyangkan perut, karena ingin merasakan nikmatnya ibadah.”

Ketika Rasulullah SAW Memberikan Syafaat Kepada Ummatnya di Hari Kiamat
Ini adalah sekelumit “kisah masa depan”, ketika seluruh manusia berkumpul di hari kiamat. Kisah ini disampaikan oleh Rasulullah kepada para sahabatnya. Dalam kisah itu diceritakan bahwa Allah mengumpulkan seluruh manusia dari yang pertama hingga yang terakhir dalam satu daratan. Pada hari itu matahari mendekat kepada mereka, dan manusia ditimpa kesusahan dan penderitaan yang mereka tidak kuasa menahannya.
Lalu di antara mereka ada yang berkata, “Tidakkah kalian lihat apa yang telah menimpa kita, tidakkah kalian mencari orang yang bisa memberikan syafa’at kepada Rabb kalian?”
Yang lainnya lalu menimpali, “Bapak kalian adalah Adam AS.”
Akhirnya mereka mendatangi Adam lalu berkata, “Wahai Adam, Anda bapak manusia, Allah menciptakanmu dengan tangan-Nya, dan meniupkan ruh kepadamu, dan memerintahkan para malaikat untuk bersujud kepadamu, dan menempatkanmu di surga. Tidakkah engkau syafa’ti kami kepada Rabb-mu? Apakah tidak kau saksikan apa yang menimpa kami?”
Maka Adam berkata, “Sesungguhnya Rabbku pada hari ini sedang marah yang tidak pernah marah seperti ini sebelumnya, dan tidak akan marah seperti ini sesudahnya, dan sesungguhnya Dia telah melarangku untuk mendekati pohon (khuldi) tapi aku langgar. Nafsi nafsi (aku mengurusi diriku sendiri), pergilah kalian kepada selainku, pergilah kepada Nuh AS.”
Lalu mereka segera pergi menemui Nuh AS dan berkata, “Wahai Nuh, engkau adalah Rasul pertama yang diutus ke bumi, dan Allah telah memberikan nama kepadamu seorang hamba yang bersyukur (abdan syakuro), tidakkah engkau saksikan apa yang menimpa kami, tidakkah engkau lihat apa yang terjadi pada kami? Tidakkah engkau beri kami syafa’at menghadap Rabb-mu?”
Maka Nuh berkata, “Sesungguhnya Rabbku pada hari ini marah dengan kemarahan yang tidak pernah marah seperti ini sebelumnya, dan tidak akan marah seperti ini sesudahnya. Sesungguhnya aku punya doa, yang telah aku gunakan untuk mendoakan (celaka) atas kaumku. Nafsi nafsi, pergilah kepada selainku, pergilah kepada Ibrahim AS!”
Lalu mereka segera menemui Ibrahim dan berkata, “Wahai Ibrahim, engkau adalah Nabi dan kekasih Allah dari penduduk bumi, syafa’atilah kami kepada Rabb-mu! Tidakkah kau lihat apa yang menimpa kami?”
Maka Ibrahim berkata, “Sesungguhnya Rabb-ku pada hari ini marah dengan kemarahan yang tidak pernah marah seperti ini sebelumnya, dan tidak akan marah seperti ini sesudahnya, dan sesungguhnya aku telah berbohong tiga kali. Nafsi nafsi, pergilah kalian kepada selainku, pergilah kalian kepada Musa AS!”
Lalu mereka segera pergi ke Musa, dan berkata, “Wahai Musa, engkau adalah utusan Allah. Allah telah memberikan kelebihan kepadamu dengan risalah dan kalam-Nya atas sekalian manusia. Syafa’atilah kami kepada Rabb-mu! Tidakkah kau lihat apa yang kami alami?”
Lalu Musa berkata, “Sesungguhnya Rabb-ku pada hari ini sedang marah dengan kemarahan yang tidak pernah marah seperti ini sebelumnya, dan tidak akan pernah marah seperti ini sesudahnya. Dan sesungguhnya aku telah membunuh seseorang yang aku tidak diperintahkan untuk membunuhnya. Nafsi nafsi, pergilah kalian kepada selainku, pergilah kalian kepada Isa AS!”
Lalu mereka pergi menemui Isa, dan berkata, “Wahai Isa, engkau adalah utusan Allah dan kalimat-Nya yang dilontarkan kepada Maryam, serta ruh dari-Nya. Dan engkau telah berbicara kepada manusia semasa dalam gendongan. Berilah syafa’at kepada kami kepada Rabb-mu! Tidakkah kau lihat apa yang kami alami?”
Maka Isa berkata, “Sesungguhnya Rabb-ku pada hari ini sedang marah dengan kemarahan yang tidak pernah marah seperti ini sebelumnya, dan tidak akan marah seperti ini sesudahnya. Nafsi nafsi, pergilah kepada selainku, pergilah kepada Muhammad SAW!”
Akhirnya mereka mendatangi Muhammad SAW, dan berkata, “Wahai Muhammad, engkau adalah utusan Allah dan penutup para nabi. Allah telah mengampuni dosamu yang lalu maupun yang akan datang. Syafa’atilah kami kepada Rabb-mu, tidakkah kau lihat apa yang kami alami?”
Lalu Nabi Muhammad SAW pergi menuju bawah ‘Arsy. Di sana beliau bersujud kepada Rabb, kemudian Allah membukakan kepadanya dari puji-pujian-Nya, dan indahnya pujian atas-Nya, sesuatu yang tidak pernah dibukakan kepada seorangpun sebelum Nabi Muhammad. Kemudian Allah SWT berkata kepada Muhammad, “Wahai Muhammad, angkat kepalamu, mintalah, niscaya kau diberi, dan berilah syafa’at niscaya akan dikabulkan!”
Maka Muhammad SAW mengangkat kepalanya dan berkata, “Ummatku wahai Rabb-ku, ummatku wahai Rabb-ku, ummatku wahai Rabb-ku!”
Lalu disampaikan dari Allah kepadanya, “Wahai Muhammad, masukkan ke surga di antara umatmu yang tanpa hisab dari pintu sebelah kanan dari sekian pintu surga, dan mereka adalah ikut memiliki hak bersama dengan manusia yang lain pada selain pintu tersebut dari pintu-pintu surga.”
Di dalam kisah ini, Rasulullah SAW juga menceritakan bahwa lebar jarak antara kedua sisi pintu surga itu, bagaikan jarak Makkah dan Hajar, atau seperti jarah Makkah dan Bushro. Hajar adalah nama kota besar pusat pemerintahan Bahrain. Sedangkan Bushro adalah kota di Syam. Bisa kita bayangkan, betapa tebalnya pintu-pintu surga itu..
Itulah sekelumit kisah nyata di masa depan ketika hari kiamat. Pada hari itu, Rasulullah SAW memberi syafa’at kepada ummatnya. Pada hari itu Rasulullah SAW menjadi sayyid (tuan)nya manusia. Shalawat dan salam kepada Rasulullah Muhammad SAW. (h)
Maraji’ : Hadits Riwayat Bukhari – Muslim

Kisah Seorang Pemuda, Mati Satu Tumbuh Seribu
Pada zaman dahulu kala, sebelum zaman Nabi Muhammad SAW, hiduplah seorang raja. Dia memiliki seorang tukang sihir yang sudah tua. Suatu ketika, tukang sihir ini berkata kepada raja, “Sesungguhnya saya telah lanjut usia, maka utuslah kepada saya seorang pemuda agar saya mengajarinya ilmu sihir.” Si tukang sihir ini menginginkan agar ada generasi muda yang dapat meneruskan ilmu sihirnya. Lalu sang raja mengutus seorang pemuda kepadanya untuk diajari ilmu sihir.
Ketika dalam perjalanan, pemuda yang diutus itu menjumpai seorang Rahib (seorang Nasrani yang ahli ibadah). Lalu pemuda itu duduk di hadapan sang Rahib dan mendengarkan ucapannya. Ternyata Pemuda ini terkesan dengan perkataan sang Rahib. Akhirnya, setiap kali pemuda ini ingin menemui si Tukang Sihir, ia selalu menemui si Rahib dahulu untuk duduk kepadanya. Setelah itu barulah dia menemui si Tukang Sihir. Dan setiap kali dia bertemu si Tukang Sihir, pemuda ini selalu dipukul karena selalu terlambat. Terlambat gara-gara selalu menemui si Rahib dalam perjalanan.
Karena selalu dipukul, pemuda ini melaporkannya kepada si Rahib. Rahib lalu menanggapinya, “Kalau kamu takut tukang sihir, maka katakanlah: ‘Saya tertahan oleh keluarga saya’, dan apabila kamu takut pada keluargamu, maka katakanlah: ‘Saya tertahan oleh Tukang Sihir.’”
Nah, pada suatu hari Pemuda ini memergoki seekor binatang besar yang merintangi orang banyak. Lalu dia berkata, “Hari ini saya akan mengetahui, tukang sihir yang lebih afdhal ataukah rahib yang lebih afdhal?”
Lalu dia ambil sebuah batu dan berdoa, “Ya Allah, jikalau perkara sang Rahib yang lebih Engkau cintai daripada perkara tukang sihir, maka bunuhlah hewan ini sehingga orang-orang bisa berlalu.”
Kemudian dia lemparkan batu itu dan berhasil membunuhnya. Sehingga orang lain pun dapat meneruskan perjalanan. Akhirnya, Pemuda ini mendatangi Rahib dan menceritakan kejadian barusan kepadanya.
Menanggapi hal tersebut, Rahib berkata, “Hai Putraku, engkau sekarang lebih utama daripada aku, perkaramu telah sampai pada apa yang aku lihat. Dan sesungguhnya engkau bakal diuji. Jika engkau benar-benar diuji maka janganlah engkau menunjukkan kepada aku.”
Singkat cerita, maka jadilah Pemuda ini sebagai orang yang bisa menyembuhkan buta bawaan, sopak, dan mengobati orang-orang dari semua penyakit (dengan izin Allah).
**
Suatu ketika, ada seorang buta yang mendengar tentang hal ini. Si buta ini adalah teman dekat Raja. Dia lalu mendatangi pemuda itu dengan membawa hadiah yang melimpah.
Si Buta berkata, “Semua yang ada di sini adalah untukmu jika kamu bisa menyembuhkan aku.”
Lalu si Pemuda tadi menanggapinya, “Sesungguhnya aku tidak bisa menyembuhkan seorangpun. Sesungguhnya yang menyembuhkan itu adalah Allah Ta’ala. Jika Anda beriman kepada Allah Ta’ala saya akan memohon kepada Allah, maka Dia pasti menyembuhkanmu.”
Kemudian si Buta beriman kepada Allah, dan Allah membuatnya sembuh. Orang yang tadinya buta itu kemudian mendatangi raja dan duduk menemaninya sebagaimana selama ini ia duduk menemani Raja. Sang Raja melihat dia sudah tidak buta lagi. Kemudian bertanya, “Siapa yang telah mengembalikan kebutaanmu ini?”
“Tuhanku dan Tuhan Anda adalah Allah” jawab teman Raja itu.
Akibat perkataannya itu sang Raja menghukum dan terus menyiksanya, sampai ia menunjukkan tentang adanya seorang Pemuda. Akhirnya Pemuda itu pun didatangkan dan Raja berkata kepadanya, “Hai Putraku, sihirmu telah sampai pada tingkat menyembuhkan penyakit buta bawaan, sopak, dan engkau telah berbuat dan berbuat!”
Maka si Pemuda menjawabnya, “Sesungguhnya saya tidak bisa menyembuhkan siapa pun. Sesungguhnya yang menyembuhkan itu adalah Allah Ta’ala.”
Akibat perkataannya itu, sang Raja menghukumnya dan terus menyiksanya, hingga ia memberitahu adanya seorang Rahib. Akhirnya si Rahib didatangkan pula. Raja berkata kepadanya, “Tinggalkan agamamu!”
Tapi si Rahib menolaknya. Sehingga Raja memerintahkan untuk mengambil gergaji. Gergaji itu diletakkan di tengah kepalanya, lalu dibelahnya kepala itu, hingga robohlah kedua belahannya. Kemudian teman dekat Raja yang sudah tidak buta itu dihadirkan lagi. Sang Raja berkata kepadanya, “Tinggalkan agamamu itu!”
Dia pun menolaknya. Maka gergaji diletakkan di tengah-tengah kepalanya, dan dia dibelah hingga roboh kedua belahannya itu. Kemudian si Pemuda itu dihadirkan. Sang Raja berkata kepadanya, “Tinggalhkan agamamu!”
Sang Pemuda menolaknya. Sehingga sang Raja menyodorkan pemuda ini kepada sekelompok sahabatnya. Sang Raja memerintahkan, “Pergilah, bawa ia ke gunung ini dan itu, dan jika kamu telah sampai pada puncaknya, maka jika ia meninggalkan agamanya, bebaskan dia. Tetapi jika tidak, maka lemparkan dia.”
Sekelompok sahabat Raja tadi membawa pemuda itu ke pergi ke puncak gunung. Pemuda itu pun berdo’a, “Ya Allah, cukupkanlah saya terhadap mereka dengan sesuatu yang Engkau kehendaki.”
Lalu tiba-tiba gunung bergetar, menggoncang para sahabat Raja dan mereka berjatuhan. Akhirnya Pemuda tersebut berjalan menuju Raja. Raja heran dan bertanya kepadanya, “Apa yang telah dilakukan oleh sahabat-sahabatmu?”
“Allah ta’ala telah mencukupi aku terhadap mereka” jawab Pemuda itu. Akhirnya sang Raja menyerahkan Pemuda ini kepada sekelompok sahabatnya lagi. Dia memerintahkan, “Bawalah dia dan naikkan dia di atas sebuah perahu hingga ke tengah laut. Jika dia menginggalkan agamanya, maka lepaskan. Jika tidak, maka ceburkan dia.”
Maka sekonyong-konyong para sahabat Raja itu membawanya. Si Pemuda ini lalu berdoa lagi, “Ya Allah, cukupkanlah saya terhadap mereka dengan sesuatu yan Engkau kehendaki.”
Maka tiba-tiba kapal pun terbalik dan mereka mati tenggelam. Pemuda ini lalu berjalan lagi mendatangi Raja. Raja terheran-heran lagi, dan dia bertanya, “Apa yang telah dilakukan oleh sahabat-sahabatmu?”
Si Pemuda menjawabnya, “Allah Ta’ala telah mencukupi aku terhadap mereka.”
Lantas Pemuda ini berkata lagi, “Sesungguhnya Anda tidak bisa membunuh saya hinga Anda mau mengerjakan apa yang saya perintahkan kepada Anda.”
“Apa itu?” tanya Raja.
“Anda kumpulkan orang-orang dalam satu tanah lapang, dan Anda salib saya di atas pohon korma. Kemudian ambillah satu anak panah dari tempat penyimpanan anak panah saya. Kemudian letakkan anak panah tepat pada tengah-tengah busur, kemudian ucapkanlah: ‘Dengan menyebut nama Allah, Tuhannya Pemuda ini’. Kemudian panahlah saya.
Maka sesungguhnya jika Anda melakukan hal tersebut maka Anda pasti bisa membunuh saya”, jawab Pemuda itu dengan rinci. Akhirnya sang Raja menuruti saran Pemuda itu. Dia kumpulkan orang-orang dalam satu tanah lapang. Dia juga menyalib Pemuda itu di atas batang pohon korma. Kemudian dia ambil satu anak panah dari kantongnya, dia letakkan di tengah-tengah busur panah, dan dia mengucapkan, “Dengan menyebut nama Allah, Tuhannya pemuda ini.”
Kemudian dia bidikkan anak panah itu kepadanya. Anak panah itu tepat mengenai pelipis Pemuda itu. Si Pemuda meletakkan tangannya pada pelipisnya, kemudian dia meninggal.
Dari peristiwa itu, maka ternyata orang-orang banyak yang mengatakan, “Kami beriman dengan Tuhannya pemuda ini.” Lalu Sang Raja diberitahu tentang kondisi tersebut. Dia mendapatkan laporan, “Apakah Anda melihat apa yang dulu Anda khawatirkan? Orang-orang telah beriman.”
Sang Raja lalu memerintahkan menggali parit di mulut-mulut jalan yang ada di antara rumah-rumah. Parit pun di gali dan api dikobarkan di dalamnya.
Raja lalu berkata, “Siapa yang tidak kembali dari agamanya, maka lemparkan ia ke dalamnya!” Sehingga setiap orang yang tidak mau keluar dari agamanya, diperintahkan Raja, “Masuklah (ke dalam parit)!”
Mereka melakukan hal tersebut terus menerus hingga datang seorang wanita. Bersama wanita ini juga ada seorang pemuda cilik miliknya. Wanita itu enggan untuk menceburkan diri ke dalam api. Maka si pemuda cilik tersebut berkata kepadanya, “Ibu, bersabarlah. Sesungguhnya engkau berada di atas yang benar.”
HIKMAH KISAH
Demikianlah sebuah kisah nyata yang disampaikan dari Rasulullah SAW. Banyak hikmah yang bisa kita ambil dalam kisah ini. Di antaranya, bahwa pengorbanan nyawa seorang pemuda yang istiqomah beriman kepada Allah, justru telah menjadikan masyarakat luas ikut beriman kepada Allah. Pengorbanan pemuda itu bahkan turut menjadikan seorang anak cilik beriman kepada Allah, dan si cilik itu meneguhkan pendirian ibunya. Subhanallah. Sungguh luar biasa pengorbanan di jalan Allah. “Mati satu tumbuh seribu”…
***

walau satu ayat


Serasa dan Serasi
Tidak karena kamu memiliki semua pesona itu sekaligus, maka kamu bisa mencintai dan mengawini semua perempuan. Begitu juga sebaliknya. Pesona fisik, jiwa, akal, dan ruh, diperlukan untuk menciptakan daya tarik dan daya rekat yang permanent bila kita ingin membangun sebuah hubungan jangka panjang. Tapi seperti berlian, tidak semua orang mengenalnya dengan baik, maka mereka tidak menghargainya. Atau mungkin mereka mengenalnya, tapi terasa terlalu jauh untuk dijangkau, seperti mimpi memetik bintang atau mimpi memeluk gunung. Atau mungkin ia mengenalnya, tapi terasa terlalu mewah untuk sebuah kelas sosial, atau kurang serasi untuk sebuah suasana.
Kira-kira itulah yang membuat Aisyah Radhiyallahu`anha sekali ini benar-benar gundah. Orang terbaik dimuka bumi ketika itu, Amirul Mu’minin, Khalifah kedua, Umar bin Khattab, hendak melamar adiknya, Ummu Kaltsum. Tidak ada alasan untuk menolak lamaran beliau kecuali bahwa Abu Bakar, sang Ayah, yang juga Khalifah Pertama, telah mendidik puteri-puterinya dengan penuh kasih sayang dan kemanjaan. Aisyah karena itu, percaya bahwa adiknya tidak akan kuat beradaptasi dengan pembawaan Umar yang kuat dan kasar. Bahkan ketika Abu Bakar meminta pendapat Abdurrahman bin Auf tentang kemungkinan penunjukkan Umar bin Khattab sebagai khalifah, beliau menjawab : “Dia yang paling layak, kecuali bahwa dia kasar.”
Dengan sedikit bersiasat, Aisyah meminta bantuan Amru bin `Ash untuk “menggiring” Umar agar menikahi Ummu Kaltsum yang lain, yaitu Ummu Kaltsum binti Ali bin Abi Thalib yang ketika itu berumur 11 tahun. Karena garis jiwa, akal dan ruh mereka lebih setara dan karena itu mereka akan tampak lebih serasi karena bisa serasa. Berbekal pengalaman sebagai diplomat ulung, pesan itu memang sampai kepada Umar. Akhirnya Umar menikahi Ummu Kultsum bin Ali bin Abi Thalib.
Kesetaraan dan keserasian. Itu yang lebih menentukan daripada sekedar pesona an sich. Ibnu Hazem menjelaskan, kalau ada lelaki tampan menikahi perempuan jelek, atau sebaliknya, itu bukan sebuah keajaiban. Yang ajaib adalah kalau seorang lelaki meninggalkan kekasih yang cantik dan memilih kekasih baru yang jelek. “Saya tidak bisa memahaminya. Tapi memang tidak harus dijelaskan.”
Ibnu Hazem, imam terbesar pada mazhab Zhahiryah, yang menulis puluhan buku legendaries dalam fiqh, hadist, sejarah, sastra, puisi dan lainnya, lelaki tampan yang lembut dan seorang pecinta sejati, putera seorang menteri di Cordova, suatu ketika harus menelan luka: cintanya ditolak oleh seorang perempuan yang justru bekerja dirumahnya. Ibnu Hazem bahkan mengejar-ngejarnya dan melakukan semua yang bisa ia lakukan untuk mendapatkan cintanya. Tapi tetap saja ditolak.
“Saya teringat, kadang-kadang saya masuk melalui pintu rumahku dimana gadis itu ada disana, untuk berdekat-dekat dengannya. Tapi begitu ia tahu aku mendekat ia segera menjauh dengan sopan dan tenang. Jika ia memilih pintu lain, maka aku akan kesana juga tapi dia akan pindah lagi ketempat lain. Dia tahu aku sangat mencintainya walaupun perempuan-perempuan tidak tahu hal itu karena jumlah mereka sangat banyak di istanaku.”
Begitulah lelaki yang memiliki semua pesona itu ditolak. Bahkan ketika suatu saat Ibnu Hazem menyaksikan gadis itu menyanyi di istananya, Ibnu Hazem benar-benar terpesona dan makin mencintainya. Tapi ia hanya berkata dengan lirih: “Oh, nanyian itu seakan turun kehatiku, dan hari itu tidak akan pernah kulupakan sampai hari ketika berpisah dengan dunia.”
Oh, lelaki baik yang terluka oleh hukuman keserasaan dan keserasian.