Selasa, 05 Maret 2013

ISI Denpasar Benahi Manajemen Pendidikan


Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar akan melakukan terobosan untuk membenahi manajemen pendidikan di tingkat lembaga, fakultas, dan program studi.
"Keberhasilan melakukan pembenahan manajemen akan tercermin dari meningkatnya nilai akreditasi termasuk akreditasi awal tiga program studi yang baru dibuka," kata Pembantu Rektor II ISI Denpasar, Dr I Gede Arya Sugiartha, SSKar, MHum, di Denpasar, Selasa (5/3/2013).
Ia yang unggul dalam pemilihan rektor ISI Denpasar periode 2013-2017 dan segera akan dilantik menggantikan pejabat sebelumnya, Prof Dr I Wayan Rai. S. MA itu menambahkan, tiga program studi yang baru dibuka meliputi penciptaan dan pengkajian Seni (S2), sendratasik (S1), dan desain fashion (D4).
Delapan program studi yang dikelola ISI Denpasar kini sebagian besar nilai akreditasinya masih C, hanya dua program studi yang bernilai B, sementara belum ada yang mampu meraih berniai A.
Oleh sebab itu perlu upaya yang serius untuk menata sistem dan penyelenggaraan proses belajar mengajar agar lebih berkualitas melalui pembuatan modul yang menarik dan interaktif. Selain itu melakukan monitoring, dan upaya mencapai standar mutu yang telah ditetapkan Badan Penjaminan Mutu Internal.
Arya Sugiartha menambahkan, pihaknya juga akan melakukan "tracer study" secara berkala untuk mengetahui kesiapan dan peluang lulusan dalam memperebutkan pasar kerja. Hasil tersebut digunakan untuk merumuskan kebijakan baru dalam menerapkan sistem, kurikulum dan praktik pembelajaran.
Selain itu merencanakan untuk membuka dua program studi (PS) baru, yakni PS Televisi serta PS Film dan Seni Musik. Program itu merupakan kelanjutan dari program yang telah dicanangkan rektor sebelumnya.
Hal penting lainnya mendukung kebijakan mengkonversi ISI Denpasar menjadi Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI) Denpasar. "Program itu merupakan salah satu fokus tugas pokok dan fungsi Kemendikbud bidang kebudayaan, sesuai Peraturan Presiden RI Nomor 77 Tahun 2011 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara," ujar Arya Sugiartha.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar