Pengadilan federal Seattle, AS, membenarkan klaim Microsoft dalam gugatan lisensi paten dengan Motorola Mobility. Unit bisnis perangkat mobile Google itu dinyatakan bersalah karena melanggar perjanjian, Rabu (4/9/2013).
Microsoft menegaskan bahwa Motorola melanggar lisensi paten video dan sistem H.264 yang termasuk dalam kategori paten penting dan selama ini digunakan pada produk Xbox dan sistem operasi Windows.
"Ini merupakan kemenangan penting bagi semua orang yang menginginkan produk terjangkau dan ingin bekerjasama dengan baik," kata David Howard, Wakil Presiden dan Penasehat Umum untuk Litigasi dan Persaingan Usaha Microsoft.
Paten tersebut terbilang penting dan telah menjadi standar industri, yang harus dilisensikan kepada perusahaan yang membutuhkan dengan cara adil, wajar, dan tidak diskriminatif. Motorola dinilai melanggar perjanjian dengan badan penetap standar untuk lisensi paten.
Seorang juru bicara Motorola mengindikasikan bakal mengajukan banding. "Kami kecewa dengan hasil ini, tapi berharap untuk mengajukan banding," tutur juru bicara Motorola, William Moss.
Microsoft menegaskan bahwa Motorola melanggar lisensi paten video dan sistem H.264 yang termasuk dalam kategori paten penting dan selama ini digunakan pada produk Xbox dan sistem operasi Windows.
"Ini merupakan kemenangan penting bagi semua orang yang menginginkan produk terjangkau dan ingin bekerjasama dengan baik," kata David Howard, Wakil Presiden dan Penasehat Umum untuk Litigasi dan Persaingan Usaha Microsoft.
Paten tersebut terbilang penting dan telah menjadi standar industri, yang harus dilisensikan kepada perusahaan yang membutuhkan dengan cara adil, wajar, dan tidak diskriminatif. Motorola dinilai melanggar perjanjian dengan badan penetap standar untuk lisensi paten.
Seorang juru bicara Motorola mengindikasikan bakal mengajukan banding. "Kami kecewa dengan hasil ini, tapi berharap untuk mengajukan banding," tutur juru bicara Motorola, William Moss.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar