Di dunia game, nama Square-Enix mungkin paling dikenal sebagai pengembang seri game Final Fantasy. Perusahaan tersebut kini telah mulai memasuki pasaran game online Indonesia melalui game berjudul Sengoku IXA yang diterbitkan oleh studio Agate dari Bandung.
Project Lead South East Asia Square Enix Hayato Sawada mengaku pihaknya memang mengincar Indonesia sebagai pasar potensial. "Kalau Sengoku IXA bagus di pasaran, kami akan bawa lebih banyak lagi, setelah mengetahui game seperti apa yang cocok untuk Indonesia," ujarnya ketika ditemui usai acara konferensi pers Sengoku IXA di Jakarta, Sabtu (7/9/2013).
Ditambahkan oleh dia, Indonesia bisa menjadi pasar yang lebih besar dibandingkan Korea Selatan dan Jepang, dua negara yang sudah kesohor soal game. Ini lantaran jumlah populasi yang memang lebih besar. "Di Korea ada 50 juta orang, kami sendiri di Jepang angka populasinya malah menurun," lanjut Hayato.
Sebelumnya, pada Juni lalu, Square-Enix telah membuka kantor pengembangan game di Surabaya melalui salah satu anak perusahaannya, Smileworks. Kantor yang menyerap tenaga TI lokal ini fokus mengembangkan game untuk platform mobile.
"Pengguna smartphone kami lihat sangat banyak, karena itu kami berusaha mengembangkan game mobile," kata Sawada.
Bukan sekedar publisher
Pihak Agate dalam kerjasama dengan Square Enix bertindak sebagai penerbit dan pemegang lisensi game Sengoku IXA. Tapi, menurut CEO Agate Arief Widhiyasa, pihaknya tak hanya bertindak sebagai publisher, melainkan juga terlibat dalam pengembangan game tersebut.
"Kami bisa mengutak-atik game-nya. Developer kami belajar pengembangan game ini dari pembuatnya, ikut mencari ilmu supaya tidak dijadikan pasar saja," terang Arief.
Dia mencontohkan bagian tutorial game Sengoku IXA yang dirombak total karena dinilai terlalu rumit dan membingungkan untuk gamer Indonesia. Arief juga mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyiapkan update fitur untuk game ini hingga jangka waktu 18 bulan ke depan.
Dijelaskan oleh Product Manager Agate, Lee Marvin, studio pengembang game ini menyiapkan 10 developer yan khusus menangani game Sengoku IXA. Game yang disebut memiliki 1,1 juta pemain di Jepang ini diharapkan bisa meraih popularitas serupa di Indoneisa.
"Jumlah user sekarang sudah mencapai 10.000 sejak soft launch 21 Agustus lalu, masih ditangani oleh satu server," ujar Marvin.
Project Lead South East Asia Square Enix Hayato Sawada mengaku pihaknya memang mengincar Indonesia sebagai pasar potensial. "Kalau Sengoku IXA bagus di pasaran, kami akan bawa lebih banyak lagi, setelah mengetahui game seperti apa yang cocok untuk Indonesia," ujarnya ketika ditemui usai acara konferensi pers Sengoku IXA di Jakarta, Sabtu (7/9/2013).
Ditambahkan oleh dia, Indonesia bisa menjadi pasar yang lebih besar dibandingkan Korea Selatan dan Jepang, dua negara yang sudah kesohor soal game. Ini lantaran jumlah populasi yang memang lebih besar. "Di Korea ada 50 juta orang, kami sendiri di Jepang angka populasinya malah menurun," lanjut Hayato.
Sebelumnya, pada Juni lalu, Square-Enix telah membuka kantor pengembangan game di Surabaya melalui salah satu anak perusahaannya, Smileworks. Kantor yang menyerap tenaga TI lokal ini fokus mengembangkan game untuk platform mobile.
"Pengguna smartphone kami lihat sangat banyak, karena itu kami berusaha mengembangkan game mobile," kata Sawada.
Bukan sekedar publisher
Pihak Agate dalam kerjasama dengan Square Enix bertindak sebagai penerbit dan pemegang lisensi game Sengoku IXA. Tapi, menurut CEO Agate Arief Widhiyasa, pihaknya tak hanya bertindak sebagai publisher, melainkan juga terlibat dalam pengembangan game tersebut.
"Kami bisa mengutak-atik game-nya. Developer kami belajar pengembangan game ini dari pembuatnya, ikut mencari ilmu supaya tidak dijadikan pasar saja," terang Arief.
Dia mencontohkan bagian tutorial game Sengoku IXA yang dirombak total karena dinilai terlalu rumit dan membingungkan untuk gamer Indonesia. Arief juga mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyiapkan update fitur untuk game ini hingga jangka waktu 18 bulan ke depan.
Dijelaskan oleh Product Manager Agate, Lee Marvin, studio pengembang game ini menyiapkan 10 developer yan khusus menangani game Sengoku IXA. Game yang disebut memiliki 1,1 juta pemain di Jepang ini diharapkan bisa meraih popularitas serupa di Indoneisa.
"Jumlah user sekarang sudah mencapai 10.000 sejak soft launch 21 Agustus lalu, masih ditangani oleh satu server," ujar Marvin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar