Sebagai generasi muda yang keren dan karena kita hidup di negara yang multikultural, harus bisa memahami multikultural itu sendiri dari sudut pandang anak muda. Olimpiade Ilmu Sosial (Social Science Olympiads) 2013 yang diselenggarakan BEM FISIP Universitas Indonesia jadi ajang yang pas banget buat kamu-kamu anak muda belajar bareng biar makin paham perbedaan.
Acara SSO dimulai sejak Juli, diawali dengan lomba menulis esai, dan berhasil memperoleh 41 esai terbaik, yaitu 22 esai terbaik cabang nasional, dan 19 esai terbaik cabang regional. Kesemuanya berhak ikutan main event SSO bersama guru pendampingnya di Universitas Indonesia 8-13 November 2013 kemarin. SSO tahun ini bukan cuma buat pelajar SMA dan sederajat, tapi buat guru-gurunya pun ada agenda dan kompetisi yang nggak kalah seru.
Pada hari pertama SSO aja, para finalis langsung diajak main Human Angel, jadi setiap finalis harus ngambil undian berisi nama finalis lain. Finalis yang dapet nama finalis lain di undian itu wajib berbuat baik layaknya malaikat kepada finalis yang namanya mereka temuin di kertas undian. Wah, yang cowok kalau dapet nama cewek dan kebetulan kece bisa jadi ajangpedekate tuh. Uniknya, finalis yang lagi jadi human angel nggak boleh ngaku kalau dia lagi jadihuman angel orang tersebut. Seru ya?!
Hari berikutnya, agendanya cukup padat dan berbobot, mulai dari seminar interaktif yang diisi Inayah Wahid (puteri Abdurrahman Wahid) yang juga Executive Director Positive Movement dan Jonathan Christian selaku founder media Inspirator Freaks, sampai kompetisi memecahkan masalah di mana para tim diberikan suatu kasus tentang isu multikulturalisme dan harus mengajukan gagasan kreatif, inovatif, sekaligus solutif. Untuk guru-guru pendampingnya, biar nggak bosen nunggu, ada juga forum berbagi yang dibawain Satrio Budi Adi di Soelaeman Soemardi Multimedia Center FISIP UI dengan topik “Pendidikan Multikulturalisme.”
Ada juga kompetisi review film, kompetisi pengetahuan ilmu sosial, dan lingkaran pengetahuan. Di kompetisi review film, para finalis dipertontonkan film terkait isu multikulturalisme dan wajib memberikan opini kritisnya terhadap isu tersebut. Terus di kompetisi pengetahuan ilmu sosial, para finalis harus jawab pertanyaan seputar mata pelajaran sosial, mulai dari sosiologi, ekonomi, geografi, sampai sejarah bagi finalis nasional, sementara para finalis regional menjawab pertanyaan seputar sejarah dunia, ASEAN, dan ekonomi. Sedangkan di lingkaran pengetahuan, para finalis ngunjungin empat pos di mana setiap pos ngasih pertanyaan tertentu yang berhubungan dengan matematika, logika, dan pengetahuan umum tentang multikulturalisme.
Selain serangkaian acara di atas, ada juga booth-booth jurusan ilmu sosial di UI sehingga para finalis bisa tahu gambaran umum dari jurusan ilmu sosial yang siapa tahu mereka minati. Ada juga Institution Visit ke Gedung DPR di Senayan sehingga para finalis bisa melihat langsung tempat para wakil rakyat bekerja. Belum selesai jalan-jalannya, abis itu para finalis diajak ke Taman Mini Indonesia Indah terus ikut game Amazing Race gitu dengan kelompok yang berbeda dengan tim asalnya, biar saling kenal dan punya temen baru. Abis itu ada juga Awarding Night,Gala Dinner, dan baru deh upacara penutupan.
Bisa dipastiin semua finalis dan para guru pendampingnya dapat pengalaman berharga banget. Semoga makin banyak acara serupa yang seru, asik, dan bermanfaat buat para kawula muda.