Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi memproyeksikan kinerja ekspor Indonesia pada 2014 mendatang masih mengalami pertumbuhan, meski tipis.
“Jadi outlooknya masih positif walaupun growthnya mungkin tidak besar. Tahun 2014 itu kunci untuk melakukan persiapan dan penyesuaian diri terhadap sistem produksi maupun sistem perdagangan kita,” kata Bayu di kantornya, Jakarta, Rabu (13/11/2013).
Bayu mengatakan, tahun depan menjadi kunci lompatan ekspor pada 2015. Adapun yang bisa dilakukan tahun depan adalah dengan memperbaiki sistem produksi dan sistem pedagangan. Hal itu dilakukan menyusul promosi perdagangan, kerjasama, serta divesifikasi pasar yang terus dilakukan beberapa tahun belakangan. Sehingga, pada 2015 mendatang, upaya-upaya tersebut bisa menuai hasil.
“Misalnya, kalau sekarang masih terbatas distribusi dan logistik dari Indonesia ke Amerika Latin, atau Indonesia ke Afrika, tahun 2014 lah harus kira dorong, karena 2015 itu kurvanya jsutru akan naik,” imbuh Bayu.
Bayu menambahkan tahun depan Indonesia juga perlu menambah pintu-pintu masuk untuk perdagangan internasional. Selama ini tak lebih dari enam pelabuhan yang bisa melakukan kegiatan eskpor impor, beberapa diantaranya sebut Bayu, Tanjung Priok, dan Tanjug Perak.
“Nanti harus lebih banyak lagi yang bisa memfasilitasi ekspor maupun perdagangan domestiknya. Jadi 2014 itu nampaknya lebih pada tahun melakukan konsolidasi untuk melakukan growth yang lebih besar di tahun yang akan datang,” kata dia lagi.
Adapun komoditas ekspor yang menjadi andalan masih sama dengan sebelumnya. Namun, nilainya akan ditingkatkan dengan hilirisasi, peningkatan nilai tambah, serta diversifikasi pasar.
“Jadi outlooknya masih positif walaupun growthnya mungkin tidak besar. Tahun 2014 itu kunci untuk melakukan persiapan dan penyesuaian diri terhadap sistem produksi maupun sistem perdagangan kita,” kata Bayu di kantornya, Jakarta, Rabu (13/11/2013).
Bayu mengatakan, tahun depan menjadi kunci lompatan ekspor pada 2015. Adapun yang bisa dilakukan tahun depan adalah dengan memperbaiki sistem produksi dan sistem pedagangan. Hal itu dilakukan menyusul promosi perdagangan, kerjasama, serta divesifikasi pasar yang terus dilakukan beberapa tahun belakangan. Sehingga, pada 2015 mendatang, upaya-upaya tersebut bisa menuai hasil.
“Misalnya, kalau sekarang masih terbatas distribusi dan logistik dari Indonesia ke Amerika Latin, atau Indonesia ke Afrika, tahun 2014 lah harus kira dorong, karena 2015 itu kurvanya jsutru akan naik,” imbuh Bayu.
Bayu menambahkan tahun depan Indonesia juga perlu menambah pintu-pintu masuk untuk perdagangan internasional. Selama ini tak lebih dari enam pelabuhan yang bisa melakukan kegiatan eskpor impor, beberapa diantaranya sebut Bayu, Tanjung Priok, dan Tanjug Perak.
“Nanti harus lebih banyak lagi yang bisa memfasilitasi ekspor maupun perdagangan domestiknya. Jadi 2014 itu nampaknya lebih pada tahun melakukan konsolidasi untuk melakukan growth yang lebih besar di tahun yang akan datang,” kata dia lagi.
Adapun komoditas ekspor yang menjadi andalan masih sama dengan sebelumnya. Namun, nilainya akan ditingkatkan dengan hilirisasi, peningkatan nilai tambah, serta diversifikasi pasar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar