”Katakan tidak pada narkoba!”
”Katakan tidak pada narkoba!”
”Hati-hati, narkoba berbahaya!”
Inilah penggalan bait sebuah lagu yang lantang dinyanyikan 100 pelajar sekolah dasar ketika menyambut kedatangan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di wilayah RW 6 Kelurahan Cibubur, Jakarta Timur, Sabtu (9/11) sekitar pukul 13.00.
Suasana yang panas di tempat berlangsungnya acara tidak membuat siswa yang rata-rata berumur enam hingga sembilan tahun itu kehilangan semangat untuk memeriahkan lomba kampung bersih narkoba. Mereka berulang kali menyanyikan mars ”Antinarkoba” walaupun wajah bercucuran keringat.
Sikap anak-anak itu mewakili semangat para warga untuk memberantas peredaran narkoba di wilayah RW 6 Kelurahan Cibubur. Wilayah itu termasuk salah satu peserta yang berhasil menembus peringkat 10 besar kampung bersih narkoba. Total peserta yang mengikuti lomba 26 kelurahan. Sembilan kelurahan lainnya yang berhasil lolos adalah Kapuk Muara, Kalideres, Malaka Sari, Duren Tiga, Bidara Cina, Kampung Bali, Galur, Warakas, dan Pejaten Barat.
Timing Inius, Ketua Panitia Pelaksana Lomba Kampung Bersih Narkoba di Kelurahan Cibubur, mengatakan, saat ini tidak terdapat lagi pemakai narkoba di wilayahnya. Hal itu merupakan pencapaian yang membanggakan bagi mereka mengingat lima tahun lalu wilayah itu masih rawan peredaran narkoba. Bahkan, dua warganya meninggal dunia karena menjadi pencandu narkoba.
Kerja keras warga
Semua ini karena kerja keras warga selama beberapa tahun terakhir. Salah satu bentuk kerja keras ialah pembentukan Komunitas Masyarakat Anti-Narkotika dan Obat Terlarang (Komando). Dalam organisasi itu terdapat 60 petugas yang merupakan warga dari enam RT di wilayah RW 6. Komando bertugas membina warga tentang bahaya narkoba dan menangani warga yang menjadi pencandu narkoba.
Dalam beberapa bulan terakhir, Komando telah melakukan enam kali sosialisasi kepada warga. ”Kami pun bertugas mengamankan warga yang menjadi pengedar narkoba kepada pihak yang berwajib,” kata Timing yang juga Ketua Komando.
Selain itu, Komando menyelenggarakan sejumlah kegiatan bagi pemuda-pemudi di wilayah tersebut. Kegiatan itu meliputi pembuatan batik khas Cibubur dan lomba kesenian grafiti.
”Kami ingin para remaja di kampung ini selalu aktif melakukan kegiatan yang positif. Dengan upaya ini dapat mengalihkan perhatian mereka untuk tidak terjerumus dalam pemakaian obat-obatan terlarang,” ujarnya.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengharapkan warga RW 6 Kelurahan Cibubur dapat mengubah stigma negatif tentang pencandu narkoba.
”Apabila ada anggota keluargamu atau warga yang memakai narkoba, segera laporkan ke puskesmas untuk menjalani rehabilitasi. Mereka bukanlah aib yang harus disembunyikan. Malah upaya kalian akan menyelamatkan kehidupannya,” kata Basuki.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mendukung sepenuhnya kelanjutan program kampung bersih narkoba itu. ”Ke depan, Pemprov DKI akan menganggarkan dana khusus untuk program kampung bersih narkoba,” ujarnya. (Fabio Costa)
”Katakan tidak pada narkoba!”
”Hati-hati, narkoba berbahaya!”
Inilah penggalan bait sebuah lagu yang lantang dinyanyikan 100 pelajar sekolah dasar ketika menyambut kedatangan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di wilayah RW 6 Kelurahan Cibubur, Jakarta Timur, Sabtu (9/11) sekitar pukul 13.00.
Suasana yang panas di tempat berlangsungnya acara tidak membuat siswa yang rata-rata berumur enam hingga sembilan tahun itu kehilangan semangat untuk memeriahkan lomba kampung bersih narkoba. Mereka berulang kali menyanyikan mars ”Antinarkoba” walaupun wajah bercucuran keringat.
Sikap anak-anak itu mewakili semangat para warga untuk memberantas peredaran narkoba di wilayah RW 6 Kelurahan Cibubur. Wilayah itu termasuk salah satu peserta yang berhasil menembus peringkat 10 besar kampung bersih narkoba. Total peserta yang mengikuti lomba 26 kelurahan. Sembilan kelurahan lainnya yang berhasil lolos adalah Kapuk Muara, Kalideres, Malaka Sari, Duren Tiga, Bidara Cina, Kampung Bali, Galur, Warakas, dan Pejaten Barat.
Timing Inius, Ketua Panitia Pelaksana Lomba Kampung Bersih Narkoba di Kelurahan Cibubur, mengatakan, saat ini tidak terdapat lagi pemakai narkoba di wilayahnya. Hal itu merupakan pencapaian yang membanggakan bagi mereka mengingat lima tahun lalu wilayah itu masih rawan peredaran narkoba. Bahkan, dua warganya meninggal dunia karena menjadi pencandu narkoba.
Kerja keras warga
Semua ini karena kerja keras warga selama beberapa tahun terakhir. Salah satu bentuk kerja keras ialah pembentukan Komunitas Masyarakat Anti-Narkotika dan Obat Terlarang (Komando). Dalam organisasi itu terdapat 60 petugas yang merupakan warga dari enam RT di wilayah RW 6. Komando bertugas membina warga tentang bahaya narkoba dan menangani warga yang menjadi pencandu narkoba.
Dalam beberapa bulan terakhir, Komando telah melakukan enam kali sosialisasi kepada warga. ”Kami pun bertugas mengamankan warga yang menjadi pengedar narkoba kepada pihak yang berwajib,” kata Timing yang juga Ketua Komando.
Selain itu, Komando menyelenggarakan sejumlah kegiatan bagi pemuda-pemudi di wilayah tersebut. Kegiatan itu meliputi pembuatan batik khas Cibubur dan lomba kesenian grafiti.
”Kami ingin para remaja di kampung ini selalu aktif melakukan kegiatan yang positif. Dengan upaya ini dapat mengalihkan perhatian mereka untuk tidak terjerumus dalam pemakaian obat-obatan terlarang,” ujarnya.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengharapkan warga RW 6 Kelurahan Cibubur dapat mengubah stigma negatif tentang pencandu narkoba.
”Apabila ada anggota keluargamu atau warga yang memakai narkoba, segera laporkan ke puskesmas untuk menjalani rehabilitasi. Mereka bukanlah aib yang harus disembunyikan. Malah upaya kalian akan menyelamatkan kehidupannya,” kata Basuki.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mendukung sepenuhnya kelanjutan program kampung bersih narkoba itu. ”Ke depan, Pemprov DKI akan menganggarkan dana khusus untuk program kampung bersih narkoba,” ujarnya. (Fabio Costa)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar