Selama ini, papan gipsum dianggap kurang mampu diandalkan sebagai material pembangun rumah. Kalaupun digunakan, papan gipsum hanya dimanfaatkan untuk menutup plafon atau membuat fitur-fitur ornamen sederhana dalam rumah. Padahal, papan gipsum bisa digunakan untuk berbagai keperluan lainnya.
Menurut PM Technical Board PT Petrojaya Boral Plasterboard Donny Libra, tidak hanya di rumah tinggal, papan gipsum juga ideal digunakan sebagai partisi antar ruang di gedung-gedung bertingkat seperti rumah sakit, apartemen, perkantoran, dan hotel. Bahkan, ketimbang bata ringan, papan gipsum memiliki performa lebih tangguh sebagai partisi.
Donny mengungkapkan, papan gipsum memiliki berbagai spesifikasi khusus sesuai kebutuhan penggunanya. Misalnya, ada papan gipsum dengan fitur tahan api, tahan kelembaban, dan tahan gema. Yang terbaru selain fitur-fitur tersebut, Boral juga tengah bersiap meluncurkan satu produk gipsum terbaru bernama Soundstop.
"Seperti namanya, papan gipsum ini memiliki kemampuan meredam suara agar bising tidak tembus ke ruang lain," ujar Donny kepada KOMPAS.com di Jakarta, Selasa (29/10/2013).
Sementara itu, menurut Technical Manager PT Petrojaya Boral Plasterboard Indra Budi Wibowo, banyak keuntungan bisa diraih dengan menggunakan papan gipsum sebagai partisi. Indra mengatakan, setidaknya ada delapan keuntungan menggunakan papan gipsum. Semakin besar proyek, semakin besar keuntungan bisa diperoleh oleh penggunanya.
"Papan gipsum sepuluh kali lebih ringan daripada bata ringan," ujar Indra.
Menurut dia, hal ini penting lantaran beberapa kasus korban tewas ketika terjadi gempa bumi bukan disebabkan gempa itu sendiri. Umumnya korban tertimpa runtuhan dinding rumahnya sendiri.
"Setiap satu meter persegi papan gipsum Soundstop kira-kira memiliki berat 11 kg. Jauh berbeda dari dinding batu bata yang per meter perseginya mencapai 250 kg, sementara bata ringan mencapai 100 kg," papar Indra.
Bahkan, berat papan gipsum standar bisa lebih ringan daripada papan Soundstop. Pasalnya, Soundstop memang lebih berat dari papan gipsum standar yang memiliki ketebalan hingga 12 mm dan mampu meredam suara hingga 50 STC (Sound Transmission Class).
STC merupakan indikasi satuan suara yang dapat ditahan oleh perantara. Pada tingkat ini, suara bising tidak lagi terdengar dari ruang lain.
"Pemasangan papan gipsum lebih cepat enam kali daripada pemasangan dinding bata. Itu pun dengan mengesampingkan curing time. Memasang dinding bata perlu dua minggu antara plester dan aci. Sementara, memasang papan gipsum tidak perlu lama seperti itu," imbuh Indra.
Dengan kata lain, target pembangunan sebuah proyek pun bisa dipercepat. Indra menceritakan mengenai penelitian yang dilakukan oleh Tim Sipil Universitas Indonesia (UI). Tim tersebut meneliti proses pembangunan hotel bintang tiga delapan lantai. Proses pengerjaan hotel bintang tiga itu mampu dipercepat hingga tiga bulan jika dibandingkan dengan penggunaan batu bata.
Menurut PM Technical Board PT Petrojaya Boral Plasterboard Donny Libra, tidak hanya di rumah tinggal, papan gipsum juga ideal digunakan sebagai partisi antar ruang di gedung-gedung bertingkat seperti rumah sakit, apartemen, perkantoran, dan hotel. Bahkan, ketimbang bata ringan, papan gipsum memiliki performa lebih tangguh sebagai partisi.
Donny mengungkapkan, papan gipsum memiliki berbagai spesifikasi khusus sesuai kebutuhan penggunanya. Misalnya, ada papan gipsum dengan fitur tahan api, tahan kelembaban, dan tahan gema. Yang terbaru selain fitur-fitur tersebut, Boral juga tengah bersiap meluncurkan satu produk gipsum terbaru bernama Soundstop.
"Seperti namanya, papan gipsum ini memiliki kemampuan meredam suara agar bising tidak tembus ke ruang lain," ujar Donny kepada KOMPAS.com di Jakarta, Selasa (29/10/2013).
Sementara itu, menurut Technical Manager PT Petrojaya Boral Plasterboard Indra Budi Wibowo, banyak keuntungan bisa diraih dengan menggunakan papan gipsum sebagai partisi. Indra mengatakan, setidaknya ada delapan keuntungan menggunakan papan gipsum. Semakin besar proyek, semakin besar keuntungan bisa diperoleh oleh penggunanya.
"Papan gipsum sepuluh kali lebih ringan daripada bata ringan," ujar Indra.
Menurut dia, hal ini penting lantaran beberapa kasus korban tewas ketika terjadi gempa bumi bukan disebabkan gempa itu sendiri. Umumnya korban tertimpa runtuhan dinding rumahnya sendiri.
"Setiap satu meter persegi papan gipsum Soundstop kira-kira memiliki berat 11 kg. Jauh berbeda dari dinding batu bata yang per meter perseginya mencapai 250 kg, sementara bata ringan mencapai 100 kg," papar Indra.
Bahkan, berat papan gipsum standar bisa lebih ringan daripada papan Soundstop. Pasalnya, Soundstop memang lebih berat dari papan gipsum standar yang memiliki ketebalan hingga 12 mm dan mampu meredam suara hingga 50 STC (Sound Transmission Class).
STC merupakan indikasi satuan suara yang dapat ditahan oleh perantara. Pada tingkat ini, suara bising tidak lagi terdengar dari ruang lain.
"Pemasangan papan gipsum lebih cepat enam kali daripada pemasangan dinding bata. Itu pun dengan mengesampingkan curing time. Memasang dinding bata perlu dua minggu antara plester dan aci. Sementara, memasang papan gipsum tidak perlu lama seperti itu," imbuh Indra.
Dengan kata lain, target pembangunan sebuah proyek pun bisa dipercepat. Indra menceritakan mengenai penelitian yang dilakukan oleh Tim Sipil Universitas Indonesia (UI). Tim tersebut meneliti proses pembangunan hotel bintang tiga delapan lantai. Proses pengerjaan hotel bintang tiga itu mampu dipercepat hingga tiga bulan jika dibandingkan dengan penggunaan batu bata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar