Rabu, 09 Januari 2013

Apa Itu Fosil ?




Semasa kecil sering saya melihat film tentang dinosaurus dan bertanya-tanya apakah benar dinosaurus itu ada ? pada film film dokumenter yang membahas tentang arkeologi dan paleontologi sering ditunjukkan tulang-tulang besar yang disebut “fosil” dinosaurus.
“Iwan : bang, fosil itu apa?” Fosil itu sisa-sisa atau bekas-bekas makhluk hidup yang terawetkan dan menjadi batu wan, jadi maksudnya sisa itu ya bagian tubuhnya yang terawetkan misalnya tulang, tanduk, kuku bahkan kotorannya yang disebut koprolit, nah kalo yang dimaksud dengan bekas-bekasnya itu misalnya jejaknya contohnya ada makhluk yang jalan-jalan diatas pasir, bekas telapak kakinya terawetkan, lalu misal ada makhluk yang cara hidupnya menggali lubang, nah ketika lubang itu terawetkan itu juga namanya fosil.
“Iwan: kalo kucing saya mati 2 tahun lalu sekarang jadi tulang berarti udah jadi fosil ya?”Enggak wan, fosil itu syaratnya harus berumur  lebih dari 10.000 tahun, cara ngitung umur dari fosil itu pake radiometrik dating, kalo radiometrik dating dijelasin bisa 5 halaman wan, nanti aja kalo belajar Geologi ya hehe.
“Iwan:misal saya nemu tulang yang umurnya lebih dari 10.000 tahun, itu pasti fosil dinosaurus ya?, kalo emang dulu banyak kehidupan kok saya jarang nemu fosil ya?” salah wan, sempit sekali kalo berfikir setiap fosil adalah dinosaurus, karena dinosaurus hanya hidup di salah satu zaman geologi. Okeh, jadi gini, kalo semua makhluk yang pernah hidup ketika mati jadi fosil, pasti yang sekarang kita injek itu bukan tanah pasti tulang. Ada syarat-syarat utama si makhluk itu ketika mati jadi fosil, pertama si makhluk itu mesti punya bagian yang keras, biar si bakteri susah ngerusaknya, makanya itu fosil sering dianggep sebagai tulang ya karena memang bagian tubuh makhluk yang paling keras kan tulang wan. Kedua si bakteri itu bebas dari bakteri dan oksidasi wan, gini lho kan oksidasi dan bakteri itu sifatnya merusak, jadi harus kehindar dari dua faktor itu misalnya ada spesies makhluk hidup (kita sebut saja pele) si pele itu sedang main di dekat tebing, nah tebingnya longsor nimpa si pele jadilah si pele itu terhindar dari oksidasi dan bakteri pembusuk, tapi jangan dibayangin kalo fosil yang ada sekarang karena ketimpa longsor semua ya.
“Iwan: Bang kalo pengen nyari fosil saya carinya dimana ya?” biasanya fosil itu adanya di batuan sedimen yang butirannya halus seperti batulepung, atau batulanau, paling bagus sih di batunapal, kalo di batuan beku nyaris g mungkin wan, kan atuan beku itu terbentuk dari  pembekuan magma, masa ia ada makhluk yang kecemplung di magma tulangnya masih tersisa? kalo di batuan metamorf pastinya udah rusak.
“Iwan: Bang , saya sudah ke batunapal terbagus tapi saya gali semua dan g menemukan fosil atau tulang sekalipun” gak semua batuan itu ada fosilnya wan, tapi jangan kamu anggep yang namanya fosil itu hanya tulang, atau apapun yang ukurannya besar, fosil juga ada yang ukurannya kecil namanya mikrofosil bisa dilihat di mikroskop, misalnya foraminifera atau kerang kerangan kecil, dari segenggam batu itu kamu bisa dapet ribuan mikrofosil
“Iwan:Bang daritadi kita ngomong segala hal tentang fosil emang gunanya fosil itu apa?” jadi dalam fosil itu ada beberapa spesies yang ditunjuk jadi fosil indeks istilahnya penunjuk umur, misal ada fosil indeks yang nama spesiesnya namanya pele yang umurnya 10 juta tahun lalu dan hidupnya di laut dalam. nah fosil pele itu ditemukan di lapisan batupasir, berarti umur batuan itu 10 juta tahun lalu dan terbentuk di laut dalam. Hal itu bisa diaplikasiin misal kalo di Indonesia siapa yang mengira pegunungan kapur padalarang yang sekarang ada di ketinggian beberapa ratus meter diatas permukaan laut dulunya ada di laut dangkal coba?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar