Sabtu, 14 September 2013

Meraup Peluang Bisnis dari Waralaba Bioskop Pribadi

Penikmat film bioskop, penggila karaoke, dan pecandu games, semua bisa berkumpul dan menikmati semuanya di private cinema, yang mengusung nama "Now Playing".


Konsep yang diusung Now Playing sebenarnya hampir serupa dengan tempat-tempat karaoke. Tetapi, tempat ini lebih berkonsep ruang untuk menonton bersama-sama.

"Ya, kenapa namanya 'Now Playing' karena semua bisa main apa saja, sekarang pun. Mau nonton, bisa. Mau main game, bisa. Mau karaoke, bisa. Anything that you wanna play," kata sang pemilik, Chetan Samtani, saat ditemui Kompas.com,  di Jakarta Convention Center, di Jakarta, Minggu (8/9/2013).

Chetan terinspirasi membuat bioskop pribadi dari pengalamannya berkeliling dunia melihat festival-festival film. Ia mengklaim konsepnya ini belum ada di negara lain, terlebih di Indonesia.

Selain itu, ia pun sudah terlibat dalam dunia perfilman sejak 2006. "Jadi saya sering bikin FTV, sinetron, dah terinspirasi sejak lama," ungkapnya.

Chetan membuat bisnis "tempat nongkrong" itu karena ia ingin agar anak-anak muda yang kini kebanyakan memilih dugem mempunyai pilihan hiburan lain. Film juga dipercaya sebagai media edukasi yang efektif.

"Saya pas kecil juga sering suka nonton film berbahasa asing. Jadi, ya mungkin untuk Indonesia, konsep seperti ini dibutuhkan dan perlu," jelasnya lagi.

Nisha Samtani, juga pemilik Now Playing, menjelaskan, tempat nongkrong itu terbagi menjadi beberapa kamar. "Ada tempat untuk dua orang nonton secara privat, tapi ada juga yang lima orang, tujuh, sampai sepuluh orang," ujarnya.

Kamar berisi dua orang dikenai biaya Rp 100.000 setiap 1,5 jam dan Rp 200.000 pada akhir pekan. Kamar berisi lima orang dikenai biaya Rp 200.000 setiap 1,5 jam dan Rp 300.000 pada akhir pekan.

Sementara itu, kamar berisi tujuh orang dikenai biaya Rp 250.000 setiap 1,5 jam dan Rp 400.000 pada akhir pekan. Sedangkan untuk kamar berisi 10 orang dikenai biaya Rp 350.000 setiap 1,5 jam dan Rp 500.000 pada akhir pekan.

Kesempatan waralaba

Tampaknya, konsep unik bioskop pribadi ini ditangkap oleh para pebisnis. Bahkan, meski baru dua bulan mendatang dibuka, Chetan mengaku banyak yang menyambangi booth-nya dan berminat menjadi mitra.

Ketika ditanya berapa target bioskop yang akan didirikan selama setahun ke depan, ia mengatakan tidak terlalu terburu-buru. "Yang pasti sebanyak-banyaknya. Tapi, saya tidak maubrand ini disebar di tempat yang orang tidak mau datang," ungkapnya.

"Saya tidak mau cepat-cepat membesar, tapi yang penting kualitas terjaga," katanya lagi.

Mitra Now Playing terbagi menjadi empat kelas. Kelas Now Playing Express dengan investasi sekitar Rp 800 juta, sedangkan kelas Now Playing biasa dengan investasi sekitar Rp 1 miliar.

Sementara itu, start up untuk Now Playing Gold sekitar Rp 1,7 miliar dan start up untuk Now Playing Platinum sekitar Rp 2,6 miliar. Dia menjanjikan, return of investment (ROI) atau balik modal akan dipanen oleh investor antara 10 hingga 16 bulan setelah dibuka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar