Empat puluh staf Kementerian Keuangan mendapatkan beasiswa StuNed (Studeren in Nederland) dari pemerintah Belanda untuk mengikuti pelatihan Tailor Made ke Belanda. Para staf tersebut akan mengikuti dua pelatihan berbeda.
Dua puluh staf dari Biro Hukum Sekretariat Jenderal akan berangkat minggu ke-1 November mendatang ke Den Haag untuk mengikuti pelatihan bidang Review dan Analisa Hukum yang diberikan oleh Centre for International Legal Cooperation (CILC). Sementara sisanya adalah para staf Biro Investigasi Inspektorat Jenderal yang akan menuju ke Amsterdam pada minggu ke-2 November untuk berpartisipasi dalam pelatihan yang dikelola oleh VU University dalam bidang audit investigasi.
Dalam pelatihan tersebut, para penerima beasiswa juga memiliki kesempatan melakukan kunjungan-kunjungan kerja kepada beberapa lembaga terkait di Belanda. Kunjungan tersebut dilakukan untuk mendapatkan pengalaman dan praktik-praktik terbaik dari lembaga-lembaga tersebut sesuai tema pelatihan masing-masing.
Inspektur Jenderal Kementerian Keuangan Sonny Loho mengatakan, beasiswa pelatihan ini akan mendukung perancangan legislasi dan perencanaan pembangunan hukum nasional di lingkungan Kementerian Keuangan yang terencana, terintegrasi dan sistemis. Sedangkan, pelatihan bidang audit investigasi memiliki sasaran untuk memperkuat dan meningkatkan efektifitas staf Inspektorat Jendral dalam melaksanakan fungsi dan misinya melalui peningkatan keterampilan dan pengetahuan metode-metode dan cara-cara baru.
"Sekembalinya dari Belanda nanti mereka juga ditugaskan untuk membagi pengalamannya kepada para staf yang lain," ujar Sonny kepada Kompas.com di Jakarta, Selasa (29/10/2013).
Pada kesempatan terpisah, Direktur Nuffic Neso Indonesia Mervin Bakker mengatakan, pelaksanaan pelatihan ini merupakan komitmen Pemerintah Belanda dalam konteks hubungan bilateral kedua Negara. Menurutnya, beasiswa Stuned menjadi salah satu cara efektif untuk memperkuat kapasitas institusi-institusi di Indonesia, termasuk dalam bidang reformasi birokrasi.
"Kami harap pelatihan ini bisa memberikan kontribusi baik bagi peningkatan kapasitas individu staf, maupun nilai tambah bagi institusinya masing-masing," kata Mervin.
Seperti diketahui, StuNed atau Studeren in Nederland (studi di Belanda) merupakan program beasiswa yang merupakan bagian dari kebijakan kerja sama pembangunan pemerintah Belanda untuk mendukung pencapaian "UN Millenium Development Goals" pada 2015 mendatang. Beasiswa ini dikelola oleh Nuffic Neso Indonesia sebagai kerangka kerja sama bilateral dengan Indonesia yang tercantum dalam Multi-Annual Policy Framework 2012-2015 yang memiliki 5 bidang prioritas, yaitu manajemen air (water management), ketahanan pangan (food security), sektor ekonomi (economy sector), sektor judisial (judicial sector), dan hak asasi manusia (human rights).
Lebih jauh mengenai informasi untuk meraih beasiswa Stuned dapat diakses melaluiwww.nesoindonesia.or.id.
Dua puluh staf dari Biro Hukum Sekretariat Jenderal akan berangkat minggu ke-1 November mendatang ke Den Haag untuk mengikuti pelatihan bidang Review dan Analisa Hukum yang diberikan oleh Centre for International Legal Cooperation (CILC). Sementara sisanya adalah para staf Biro Investigasi Inspektorat Jenderal yang akan menuju ke Amsterdam pada minggu ke-2 November untuk berpartisipasi dalam pelatihan yang dikelola oleh VU University dalam bidang audit investigasi.
Dalam pelatihan tersebut, para penerima beasiswa juga memiliki kesempatan melakukan kunjungan-kunjungan kerja kepada beberapa lembaga terkait di Belanda. Kunjungan tersebut dilakukan untuk mendapatkan pengalaman dan praktik-praktik terbaik dari lembaga-lembaga tersebut sesuai tema pelatihan masing-masing.
Inspektur Jenderal Kementerian Keuangan Sonny Loho mengatakan, beasiswa pelatihan ini akan mendukung perancangan legislasi dan perencanaan pembangunan hukum nasional di lingkungan Kementerian Keuangan yang terencana, terintegrasi dan sistemis. Sedangkan, pelatihan bidang audit investigasi memiliki sasaran untuk memperkuat dan meningkatkan efektifitas staf Inspektorat Jendral dalam melaksanakan fungsi dan misinya melalui peningkatan keterampilan dan pengetahuan metode-metode dan cara-cara baru.
"Sekembalinya dari Belanda nanti mereka juga ditugaskan untuk membagi pengalamannya kepada para staf yang lain," ujar Sonny kepada Kompas.com di Jakarta, Selasa (29/10/2013).
Pada kesempatan terpisah, Direktur Nuffic Neso Indonesia Mervin Bakker mengatakan, pelaksanaan pelatihan ini merupakan komitmen Pemerintah Belanda dalam konteks hubungan bilateral kedua Negara. Menurutnya, beasiswa Stuned menjadi salah satu cara efektif untuk memperkuat kapasitas institusi-institusi di Indonesia, termasuk dalam bidang reformasi birokrasi.
"Kami harap pelatihan ini bisa memberikan kontribusi baik bagi peningkatan kapasitas individu staf, maupun nilai tambah bagi institusinya masing-masing," kata Mervin.
Seperti diketahui, StuNed atau Studeren in Nederland (studi di Belanda) merupakan program beasiswa yang merupakan bagian dari kebijakan kerja sama pembangunan pemerintah Belanda untuk mendukung pencapaian "UN Millenium Development Goals" pada 2015 mendatang. Beasiswa ini dikelola oleh Nuffic Neso Indonesia sebagai kerangka kerja sama bilateral dengan Indonesia yang tercantum dalam Multi-Annual Policy Framework 2012-2015 yang memiliki 5 bidang prioritas, yaitu manajemen air (water management), ketahanan pangan (food security), sektor ekonomi (economy sector), sektor judisial (judicial sector), dan hak asasi manusia (human rights).
Lebih jauh mengenai informasi untuk meraih beasiswa Stuned dapat diakses melaluiwww.nesoindonesia.or.id.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar