Apresiasi Film Indonesia (AFI) kembali digelar untuk kedua kalinya. Tahun ini penyelenggaraan AFI memberikan apresiasi terhadap karya film yang mengandung unsur nilai budaya, kearifan lokal, dan pembangunan karakter bangsa. Ajang ini juga mengajak untuk mendukung dan mencintai film Indonesia melalui #GerakanFilmIndonesia.
Apresiasi Film Indonesia (AFI) tahun ini juga mengajak untuk mendukung dan mencintai film Indonesia melalui #GerakanFilmIndonesia. Direktur Jenderal Kebudayaan Kemdikbud Kacung Marijan mengatakan, film merupakan bagian dari kebudayaan. Menurut dia, agar industri film dapat berkembang di suatu negara, salah satu syarat pendukungnya adalah banyaknya orang yang mencintai dan mengapresiasi film.
"Kemdikbud memiliki misi agar anak didik kita juga memiliki apresiasi kepada film," ujarnya saat dalam keterangan pers AFI 2013 di Jakarta, Senin (21/10/2013).
Kacung menjelaskan, industri film di dunia tidak lepas dari karakter budaya masing-masing negara. Kemdikbud, kata dia, mendukung film-film yang menunjukkan karakter Indonesia.
"Salah satunya dengan memberikan apresiasi," katanya.
Penilaian terhadap film-film ini dilakukan oleh dewan juri yang diketuai Totot Indrarto. Anggota dewan juri di antaranya Matias Muchus, Jajang C Noer, Erwin Arnada, dan Nirwan Dewanto.
Tahun ini AFI meliputi tiga kategori, yakni kategori utama, kategori monumental, dan kategori khusus. Kategori utama meliputi Apresiasi Film Bioskop, Apresiasi Film Independen (film panjang non bioskop), Apresiasi Film Dokumenter, Apresiasi Film Animasi, Apresiasi Film Pendek, Apresiasi Film Anak, dan Apresiasi Film Pilihan Pemirsa (melalui jejak pendapat).
Kategori monumental meliputi Apresiasi Film Adi-Karya dan Apresiasi Film Adi-Insani. Adapun kategori khusus meliputi Apresiasi Sutradara Perdana, Apresiasi Festival Film, Apresiasi Poster Film, Apresiasi Komunitas, Apresiasi Media Cetak, Apresiasi Media Non Cetak, Apresiasi Film Independen Kategori Pelajar, Apresiasi Film Independen Kategori Mahasiswa, dan Apresiasi Lembaga Pendidikan.
Kacung menambahkan, sebagai bukti keseriusan dalam memberikan perhatian terhadap dunia perfilman, mulai tahun depan Kemdikbud akan merintis laboratorium seni budaya di sekolah-sekolah.
"Wujudnya teater mini. Insya Allah tahun depan dirintis lebih dari 30 sekolah," jelasnya.
SDM perfilman, lanjut dia, bisa ditumbuhkan sejak anak-anak berada di bangku sekolah. Dengan adanya fasilitas yang didukung teknologi yang bagus, serta apresiasi yang baik mulai di tingkat sekolah, diharapkan industri film akan lebih maju di masa mendatang.
Selain mengapresiasi film sebagai karya, ajang ini juga memberikan penghargaan khusus kepada elemen-elemen yang sudah memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan dunia perfilman nasional.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai Apresiasi Film Indonesia (AFI) 2013, dapat dilihat melalui laman www.afi2013.org , facebook AFI 2013, dan twitter @ApresiasiFilmID atau dengan mengirim surat elektronik (surel) ke alamat: sekretariat@afi2013.org. (DM/ASW)
Apresiasi Film Indonesia (AFI) tahun ini juga mengajak untuk mendukung dan mencintai film Indonesia melalui #GerakanFilmIndonesia. Direktur Jenderal Kebudayaan Kemdikbud Kacung Marijan mengatakan, film merupakan bagian dari kebudayaan. Menurut dia, agar industri film dapat berkembang di suatu negara, salah satu syarat pendukungnya adalah banyaknya orang yang mencintai dan mengapresiasi film.
"Kemdikbud memiliki misi agar anak didik kita juga memiliki apresiasi kepada film," ujarnya saat dalam keterangan pers AFI 2013 di Jakarta, Senin (21/10/2013).
Kacung menjelaskan, industri film di dunia tidak lepas dari karakter budaya masing-masing negara. Kemdikbud, kata dia, mendukung film-film yang menunjukkan karakter Indonesia.
"Salah satunya dengan memberikan apresiasi," katanya.
Penilaian terhadap film-film ini dilakukan oleh dewan juri yang diketuai Totot Indrarto. Anggota dewan juri di antaranya Matias Muchus, Jajang C Noer, Erwin Arnada, dan Nirwan Dewanto.
Tahun ini AFI meliputi tiga kategori, yakni kategori utama, kategori monumental, dan kategori khusus. Kategori utama meliputi Apresiasi Film Bioskop, Apresiasi Film Independen (film panjang non bioskop), Apresiasi Film Dokumenter, Apresiasi Film Animasi, Apresiasi Film Pendek, Apresiasi Film Anak, dan Apresiasi Film Pilihan Pemirsa (melalui jejak pendapat).
Kategori monumental meliputi Apresiasi Film Adi-Karya dan Apresiasi Film Adi-Insani. Adapun kategori khusus meliputi Apresiasi Sutradara Perdana, Apresiasi Festival Film, Apresiasi Poster Film, Apresiasi Komunitas, Apresiasi Media Cetak, Apresiasi Media Non Cetak, Apresiasi Film Independen Kategori Pelajar, Apresiasi Film Independen Kategori Mahasiswa, dan Apresiasi Lembaga Pendidikan.
Kacung menambahkan, sebagai bukti keseriusan dalam memberikan perhatian terhadap dunia perfilman, mulai tahun depan Kemdikbud akan merintis laboratorium seni budaya di sekolah-sekolah.
"Wujudnya teater mini. Insya Allah tahun depan dirintis lebih dari 30 sekolah," jelasnya.
SDM perfilman, lanjut dia, bisa ditumbuhkan sejak anak-anak berada di bangku sekolah. Dengan adanya fasilitas yang didukung teknologi yang bagus, serta apresiasi yang baik mulai di tingkat sekolah, diharapkan industri film akan lebih maju di masa mendatang.
Selain mengapresiasi film sebagai karya, ajang ini juga memberikan penghargaan khusus kepada elemen-elemen yang sudah memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan dunia perfilman nasional.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai Apresiasi Film Indonesia (AFI) 2013, dapat dilihat melalui laman www.afi2013.org , facebook AFI 2013, dan twitter @ApresiasiFilmID atau dengan mengirim surat elektronik (surel) ke alamat: sekretariat@afi2013.org. (DM/ASW)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar