Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bidang Pendidikan (Wamendik) Musliar Kasim, membuka Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) tahun 2013. Pembukaan dilakukan di Gedung D Kemdikbud, Rabu (23/10/2013). OPSI akan berlangsung 21-27 Oktober 2013.
Wamendik Musliar menyampaikan kebanggaannya kepada seluruh peserta OPSI. Menurut dia, poster dan materi penelitian para siswa tersebut tidak kalah dengan poster dan materi penelitian mahasiswa, bahkan dosen. Penelitian, kata dia, harus ditumbuhkembangkan sedini mungkin.
"Tidak ada temuan yang berarti kalau tidak dimulai dengan penelitian," katanya.
Musliar juga menyinggung kurikulum 2013 yang telah diluncurkan Juli lalu. Dalam kurikulum tersebut, kata Dia, tujuan utamanya adalah menciptakan generasi yang kreatif, afektif, kognitif, dan inovatif. Untuk inovatif, perlu dikembangkan dengan penelitian.
Pada kesempatan sama, Direktur Jenderal Pendidikan Menengah, Ahmad Jazidie, melaporkan bahwa OPSI merupakan kegiatan rutin sebagai bagian dari ikhtiar Kemdikbud untuk membangkitkan kecintaan para peserta didik pada dunia penelitian.
"Pada akhirnya, kecintaan meneliti tersebut akan membawa kemajuan untuk negeri yang kita cintai ini," tuturnya.
Peserta Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia 2013 menunjukkan karyanya di Kemdikbud, Jakarta, Rabu (23/10/2013). OPSI kali ini diikuti oleh 204 peserta SMA, 66 guru pendamping, 25 tim juri, dan 40 panitia.
OPSI kali ini diikuti oleh 204 peserta SMA, 66 guru pendamping, 25 tim juri, dan 40 panitia. Adapun bidang penelitian yang dilombakan adalah sains dasar yang terdiri dari matematika, fisika, kimia, dan biologi; sains terapan yang terdiri dari elektronika/mesin, pertanian, kesehatan, lingkungan, informatika/komputer; dan IPS/humaniora yang terdiri dari ekonomi, bahasa, psikologi/pendidikan, sejarah, budaya, dan humaniora.
Musliar menegaskan, setiap peserta harus menjunjung sportivitas dalam OPSI. Demikian pula dalam hal penilaian, Ia yakin tim juri akan menilai secara jujur dan adil. Karena juara OPSI ini akan menjadi wakil Indonesia di tingkat internasional.
Peserta Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia 2013 menunjukkan karyanya di Kemdikbud, Jakarta, Rabu (23/10/2013). OPSI kali ini diikuti oleh 204 peserta SMA, 66 guru pendamping, 25 tim juri, dan 40 panitia.
"Kalau nanti Anda merasa pede sekali, poster saya bagus, presentasi saya bagus, tapi tidak menang, jangan juri disalahkan. Karena mereka akan memilih yang terbaik. Sportivitas harus kita junjung," tegasnya.
Sebelum dibuka oleh Wamendik Musliar Kasim, peserta dan juri telah mengucapkan ikrar OPSI. Isi dari ikrar tersebut di antaranya adalah menjunjung tinggi sportivitas, baik dalam bertanding maupun penilaian. (AR)
Wamendik Musliar menyampaikan kebanggaannya kepada seluruh peserta OPSI. Menurut dia, poster dan materi penelitian para siswa tersebut tidak kalah dengan poster dan materi penelitian mahasiswa, bahkan dosen. Penelitian, kata dia, harus ditumbuhkembangkan sedini mungkin.
"Tidak ada temuan yang berarti kalau tidak dimulai dengan penelitian," katanya.
Musliar juga menyinggung kurikulum 2013 yang telah diluncurkan Juli lalu. Dalam kurikulum tersebut, kata Dia, tujuan utamanya adalah menciptakan generasi yang kreatif, afektif, kognitif, dan inovatif. Untuk inovatif, perlu dikembangkan dengan penelitian.
Pada kesempatan sama, Direktur Jenderal Pendidikan Menengah, Ahmad Jazidie, melaporkan bahwa OPSI merupakan kegiatan rutin sebagai bagian dari ikhtiar Kemdikbud untuk membangkitkan kecintaan para peserta didik pada dunia penelitian.
"Pada akhirnya, kecintaan meneliti tersebut akan membawa kemajuan untuk negeri yang kita cintai ini," tuturnya.
Musliar menegaskan, setiap peserta harus menjunjung sportivitas dalam OPSI. Demikian pula dalam hal penilaian, Ia yakin tim juri akan menilai secara jujur dan adil. Karena juara OPSI ini akan menjadi wakil Indonesia di tingkat internasional.
Sebelum dibuka oleh Wamendik Musliar Kasim, peserta dan juri telah mengucapkan ikrar OPSI. Isi dari ikrar tersebut di antaranya adalah menjunjung tinggi sportivitas, baik dalam bertanding maupun penilaian. (AR)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar