Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring mengapresiasi kreativitas anak bangsa yang berlaga di kompetisi Association for Computing Machinery-International Collegiate Programming Contest (ACM-ICPC).
Menurut dia, kreativitas dan potensi yang dimiliki oleh anak Indonesia tidak kalah dengan potensi anak-anak Asia, Eropa, bahkan Amerika. Dengan melihat segala potensi yang ada tersebut, Tifatul mengatakan, tugas pemerintah adalah menyediakan lahan dan media untuk bersemai.
"Dari bersemai kemudian bersemi dan berbunga. Tanpa ada lahan, bisa layu sebelum berkembang," ujar Tifatul saat memberikan pidato di acara Awarding Ceremony ACM-ICPC Asia-Jakarta Regional Contest 2013, di Auditorium Binus University Kampus Anggrek, Jakarta Barat, Kamis (24/10/2013) malam.
Setiap tahun, ACM (Association for Computing Machinery) menyelenggarakan ICPC (International Collegiate Programming Contest). ICPC merupakan perlombaan pemrograman komputer tingkat dunia. Regional Contest Director for Jakarta Indonesia Site sekaligus Dean of School of Computer Science Fredy Purnomo S.Kom, M.Kom, mengatakan, para pemenang perlombaan tingkat regional akan ikut bertanding dengan mahasiswa dunia lainnya di World Finals, St Petersburg, Rusia.
Tahun ini, Indonesia melalui Universitas Binus diberi kepercayaan oleh ACM ICPC headquarter untuk menjadi tuan rumah ACM ICPC Asia-Jakarta Regional Contest untuk yang kelima kalinya. Nantinya, para pemenang akan dikumpulkan di Rusia tahun depan. Untuk tahun ini, dalam proses babak penyisihan.
Fredy juga mengharapkan adanya dukungan menyeluruh dari pemerintah, industri, dan akademisi untuk terus menumbuhkembangkan potensi-potensi muda, khususnya di bidang ICT. Secara keseluruhan, ada 63 tim dari 23 universitas. Sebanyak 50 tim dari 14 universitas di Indonesia yang diambil dari Top 50 Indonesia National Contest yang diadakan pada (13/10/2013) lalu.
Tim Binus University sendiri, lanjut dia, sudah pernah lolos sebanyak lima kali di tingkat World Finals (San Jose, Atlanta, Jepang, Kanada, dan Swedia).
Menurut dia, kreativitas dan potensi yang dimiliki oleh anak Indonesia tidak kalah dengan potensi anak-anak Asia, Eropa, bahkan Amerika. Dengan melihat segala potensi yang ada tersebut, Tifatul mengatakan, tugas pemerintah adalah menyediakan lahan dan media untuk bersemai.
"Dari bersemai kemudian bersemi dan berbunga. Tanpa ada lahan, bisa layu sebelum berkembang," ujar Tifatul saat memberikan pidato di acara Awarding Ceremony ACM-ICPC Asia-Jakarta Regional Contest 2013, di Auditorium Binus University Kampus Anggrek, Jakarta Barat, Kamis (24/10/2013) malam.
Setiap tahun, ACM (Association for Computing Machinery) menyelenggarakan ICPC (International Collegiate Programming Contest). ICPC merupakan perlombaan pemrograman komputer tingkat dunia. Regional Contest Director for Jakarta Indonesia Site sekaligus Dean of School of Computer Science Fredy Purnomo S.Kom, M.Kom, mengatakan, para pemenang perlombaan tingkat regional akan ikut bertanding dengan mahasiswa dunia lainnya di World Finals, St Petersburg, Rusia.
Tahun ini, Indonesia melalui Universitas Binus diberi kepercayaan oleh ACM ICPC headquarter untuk menjadi tuan rumah ACM ICPC Asia-Jakarta Regional Contest untuk yang kelima kalinya. Nantinya, para pemenang akan dikumpulkan di Rusia tahun depan. Untuk tahun ini, dalam proses babak penyisihan.
Fredy juga mengharapkan adanya dukungan menyeluruh dari pemerintah, industri, dan akademisi untuk terus menumbuhkembangkan potensi-potensi muda, khususnya di bidang ICT. Secara keseluruhan, ada 63 tim dari 23 universitas. Sebanyak 50 tim dari 14 universitas di Indonesia yang diambil dari Top 50 Indonesia National Contest yang diadakan pada (13/10/2013) lalu.
Tim Binus University sendiri, lanjut dia, sudah pernah lolos sebanyak lima kali di tingkat World Finals (San Jose, Atlanta, Jepang, Kanada, dan Swedia).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar