Ledakan di gudang amunisi Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL menyebabkan kerusakan cukup parah, terutama di bagian fisik bangunan gudang. Selain itu, banyak senjata yang beterbangan akibat ledakan besar tersebut.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut Laksamana Pertama TNI Untung Suropati menuturkan bahwa setidaknya ada 10 gudang di Pondok Dayung yang rusak akibat ledakan dari bahan peledak jenis TNT.
"Ada yang enggak tahu atapnya di mana," kata Untung dalam konferensi pers di dermaga penyeberangan Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (5/3/2014).
Beberapa senjata, seperti pistol dan senjata api laras panjang, juga terpental terkena efek ledakan.
Untung menjelaskan, efek ledakan pada Rabu siang itu digolongkan menjadi dua kategori, yaitu efek langsung dan efek tidak langsung.
Efek langsung berarti korban maupun material bangunan serta senjata yang terkena langsung ledakan dalam radius 50-100 meter dari titik ledakan. Sementara efek tidak langsung diukur dengan jarak lebih dari 100 meter.
Sebagian besar korban dari efek tidak langsung ini terkena lemparan material, baik pecahan kaca, beton bangunan, maupun senjata.
Selama tiga hari ke depan, terhitung mulai Rabu (5/3/2014), daerah Pondok Dayung masih berstatus zona bahaya. Sementara TNI AL bersama pihak berwenang lain masih menyelidiki penyebab terjadinya ledakan. Dalam kasus ini, TNI sudah berkoordinasi dengan Polri.
Sementara itu, lokasi ledakan sudah ditangani dengan langkah perendaman, yakni menggenangi titik ledakan dengan air. Untung juga memastikan bahwa tidak akan ada ledakan susulan.
Sebelumnya diberitakan, terjadi ledakan di gudang amunisi milik Kopaska TNI AL di Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu siang. Akibat peristiwa itu, 85 anggota TNI AL terluka ringan, satu orang dalam kondisi kritis, dan satu orang lainnya meninggal dunia.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut Laksamana Pertama TNI Untung Suropati menuturkan bahwa setidaknya ada 10 gudang di Pondok Dayung yang rusak akibat ledakan dari bahan peledak jenis TNT.
"Ada yang enggak tahu atapnya di mana," kata Untung dalam konferensi pers di dermaga penyeberangan Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (5/3/2014).
Beberapa senjata, seperti pistol dan senjata api laras panjang, juga terpental terkena efek ledakan.
Untung menjelaskan, efek ledakan pada Rabu siang itu digolongkan menjadi dua kategori, yaitu efek langsung dan efek tidak langsung.
Efek langsung berarti korban maupun material bangunan serta senjata yang terkena langsung ledakan dalam radius 50-100 meter dari titik ledakan. Sementara efek tidak langsung diukur dengan jarak lebih dari 100 meter.
Sebagian besar korban dari efek tidak langsung ini terkena lemparan material, baik pecahan kaca, beton bangunan, maupun senjata.
Selama tiga hari ke depan, terhitung mulai Rabu (5/3/2014), daerah Pondok Dayung masih berstatus zona bahaya. Sementara TNI AL bersama pihak berwenang lain masih menyelidiki penyebab terjadinya ledakan. Dalam kasus ini, TNI sudah berkoordinasi dengan Polri.
Sementara itu, lokasi ledakan sudah ditangani dengan langkah perendaman, yakni menggenangi titik ledakan dengan air. Untung juga memastikan bahwa tidak akan ada ledakan susulan.
Sebelumnya diberitakan, terjadi ledakan di gudang amunisi milik Kopaska TNI AL di Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu siang. Akibat peristiwa itu, 85 anggota TNI AL terluka ringan, satu orang dalam kondisi kritis, dan satu orang lainnya meninggal dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar