Menteri BUMN Dahlan Iskan memberikan apresiasinya terhadap hasil yang dicapai pada pembangunan jalan tol pertama di Bali, yakni jalan tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa. Dahlan Iskan mengaku puas dengan kinerja optimal yang telah diberikan semua pihak yang terlibat pada proyek tersebut.
"Semoga ke depannya, jalan tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa ini dapat mengatasi kemacetan di Bali," kata Dahlan di Jakarta, Selasa (20/11/2012).
Pembangunan jalan tol ini diharapkan dapat menunjang pelaksanaan Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) 2013 di Bali. Hal ini mengingat Bali sebagai tuan rumah perhelatan besar tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya, pembangunan jalan tol tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa ini menghabiskan dana senilai Rp 773 miliar. Sebagai pihak pihak pengadaan proyek, PT Jasamarga Bali Tol mempercayakan sepenuhnya pengerjaan proyek tersebut kepada PT Waskita Karya untuk mengerjakan paket 2 (dua) dan 4 (empat) proyek ini.
"Proses pembangunan untuk paket dua telah mencapai 50 persen, sedangkan paket empat sudah mencapai 78 persen," ujar M Choliq, Direktur Utama Waskita Karya, kepada Kompas.com di Jakarta, Selasa (30/11/2012).
Choliq mengatakan, hal tersebut menunjukkan perkembangan pesat pengerjaan, karena pihaknya memprediksi penyelesaian proyek jalan tol ini pada April 2013. "Kami senang progres pembangunan jalan tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa ini berjalan baik, bahkan melebihi target yang kami tetapkan. Dengan begini, kami berharap pengerjaan proyek ini dapat diselesaikan tepat waktu atau bahkan lebih cepat agar dapat segera dimanfaatkan," ujar Choliq.
Dia menuturkan, kedua paket yang dikerjakan oleh Waskita Karya adalah paket dua di area Benoa. Paket jalan tol ini berada di atas laut dangkal dengan jumlah titik pemancangan sebanyak 3,048 titik sepanjang 2,4 kilometer. Sementara itu, paket empat dengan jumlah titik pemancangan sebanyak 3,641 titik, mencakup Simpang Susun Benoa sepanjang 2,2 kilometer.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar