Rabu, 05 Maret 2014

Basuki Curiga Bus Transjakarta Terbuat dari Seng

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menduga, bus-bus transjakarta dan bus kota terintegrasi bus transjakarta (BKTB) yang didatangkan dari China beberapa waktu lalu spesifikasinya dibuat sesuai dengan permintaan pembeli. Ia curiga perusahaan pemenang tender telah memesan bus dengan spesifikasi yang buruk demi menekan harga. 

Basuki menjelaskan, di China, pembeli barang memang bisa memesan sendiri spesifikasi barang sesuai dengan keinginannya. "Sama kayak bus, bisa saja spesifikasi mesin dan CC-nya benar, tapi metalurgi pengecoran logam, sengnya lebih banyak 70 persen. Makanya, lewat hawa laut saja langsung berkarat karena sengnya terlalu tipis," kata pria yang akrab disapa Ahok ini di Balaikota Jakarta, Selasa (4/3/2014). 

Karena itu, Ahok berharap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera turun menyelidiki proyek tersebut. Kalaupun nantinya tidak ditemukan kesalahan dalam proses pembelian, ia berharap KPK mengambil tindakan seperti yang mereka lakukan saat menyelidiki proyek pengadaan truk pemadam kebakaran beberapa tahun lalu, yakni dengan cara membedah barang proyek yang tengah diselidiki. 

"Karena harganya murah, dibedah saja kayak kasus Damkar, dibandingkan dengan di China. Wajar enggak metalurgi seperti itu. Sasis, badan juga, kalau pakai pelat seng biskuit Khong Guan itu beda lho," ucap Basuki. 

"Makanya, saya tunggu KPK periksa saja. Tidak usah saya yang lapor juga sudah orang lain yang lapor, KPK mesti bergerak dong. (Nilai proyeknya) Rp 3 triliun lho, masa tidak mau bergerak?" katanya lagi. 

Basuki mengakui selama ini dia telah kecolongan. Ia tidak menyangka jika pengawasan 50 orang anggota Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), pengawasan internal dari Inspektorat Provinsi, serta ditambah sikapnya yang galak, tak juga membuat jajarannya takut untuk melakukan penyelewengan. 

Beberapa saat lalu, sejumlah warga Jakarta yang menamakan diri Forum Warga Jakarta telah melaporkan dugaan penyelewengan proyek tersebut ke KPK. Hal itu menyusul penemuan lima unit bus baru transjakarta dan 10 unit bus baru BKTB yang beberapa komponennya mengalami rusak dan berkarat. 

Ketua KPK Abraham Samad mengungkapkan, pihaknya telah menindaklanjuti dugaan penyimpangan pada kasus pengadaan bus transjakarta dan BKTB. "Kalau KPK yang selidiki, kita kan tidak akan menyampaikannya kepada publik karena itu kan sudah kegiatan intelijen," ujarnya saat berkunjung ke Balaikota Jakarta, Selasa (4/3/2014) siang. 

Inspektorat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga telah selesai melakukan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan bus transjakarta dan BKTB pada pekan lalu. Hasilnya, Dinas Perhubungan DKI Jakarta terbukti melakukan penyimpangan pada pengadaan bus. Berkas laporan dari Inspektorat DKI nantinya akan segera ditindaklanjuti oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar