Jumat, 14 Maret 2014

Menparekraf: Turis Kesulitan Cari Informasi Destinasi Wisata

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Mari Elka Pangestu mengatakan wisatawan domestik maupun mancanegara masih kesulitan mencari informasi tentang destinasi wisata di Indonesia.

"Kesulitan itu terjadi karena kurangnya penggunaan teknologi informasi sebagai jendela referensi sektor pariwisata di Indonesia," kata Mari dalam pertemuan Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) di Surabaya, Rabu (12/3/2014).

Mari mengatakan pihaknya sering menerima keluhan dari masyarakat pariwisata, terutama internasional, tentang minimnya akses informasi tentang obyek wisata di Indonesia.

"Saya sering menerima keluhan, terutama dari turis asing yang mengaku kesulitan mencari referensi tentang Indonesia. Ada apa di sana, mau makan apa," kata Mari.

Oleh karena itu, di depan para pimpinan daerah yang hadir dalam pertemuan itu, Menparekraf mendorong pemerintah daerah untuk membuat situs internet yang dikelola dengan baik untuk memberi informasi yang lengkap mengenai potensi wisata di masing-masing daerah terutama kepada masyarakat internasional sebagai salah satu ajang promosi wisata.

Melalui situs informasi pariwisata yang dikelola dengan baik, masyarakat akan dimudahkan dalam mencari tahu tentang potensi wisata Indonesia beserta panduannya.

Kemenparekraf menargetkan kedatangan turis mancanegara sebanyak 9,3 hingga 9,5 juta pada 2014 yang diperkirakan akan menyumbang devisa negara sebesar 11 miliar dollar AS.


KOMPAS/HERU SRI KUMORO Ilustrasi wisatawan saat mengunjungi pasar tradisional di Pasar Ubud, Gianyar, Bali beberapa waktu lalu.
Pada 2013, jumlah wisman ke Indonesia mencapai 8,8 juta, melampaui target 8,6 juta, dan menyumbang devisa sekitar 10 miliar dollar AS.

"Walaupun berkembang pesat, sektor pariwisata di Indonesia masih kalah dari negara tetangga Thailand dalam segi pengemasan dan pengelolaan," kata Mari seraya menambahkan Vietnam dan Filipina juga menjadi pesaing utama.

Selain promosi yang gencar dari masing-masing daerah, industri pariwisata juga harus didukung dengan konektifitas yang baik serta sumber daya manusia yang berkualitas mengingat Indonesia akan menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar