Orang yang tangan kirinya lebih aktif atau yang biasa dikenal dengan istilah kidal memang tidak sebanyak orang yang lebih aktif menggunakan tangan kanannya. Namun justru itu yang menimbulkan pernyataan, sebenarnya apa penyebab seseorang mempunyai kecenderungan kidal?
Sejumlah pakar berpendapat, kidal dipengaruhi oleh faktor genetika atau keturunan, tetapi sebuah studi anyar menyanggahnya. Studi yang dipublikasi dalam jurnal Heredity menemukan, faktor genetika tidak memiliki peran utama dalam menentukan seseorang menjadi kidal atau tidak.
Populasi orang kidal di dunia ini mencapai sekitar 10 persen, namun penyebabnya hingga kini belum dapat dipastikan.
Untuk mengetahui lebih jauh, para peneliti pun melakukan analisa pada 4.000 anak kembar di Inggris. Mereka pun tidak berhasil menemukan faktor genetika yang kuat dalam menentukan kidal atau tidaknya seseorang .
Kendati tidak menemukan pengaruh genetika yang kuat, para peneliti mencatat, kidal lebih dipengaruhi pada pilihan dan pembelajaran yang diterima. Sedangkan, faktor genetika tetap memiliki peran, meskipun tidak sebesar dua faktor tersebut.
Sementara itu, studi baru lainnya justru menunjukkan faktor genetika merupakan salah satu faktor utama penyebab kidal. Studi yang dipublikasi dalam jurnal PLoS Genetics tersebut mengatakan, bersama faktor lingkungan, faktor genetika berperan dalam menentukan kidal atau tidaknya seseorang.
John Armour dari University of Nottingham, penulis studi tersebut, mengatakan, diperlukan studi yang lebih besar untuk menguak faktor genetika dalam menentukan kidal. "Sebagai konsekuensi, jika ada gen yang teridentifikasi nantinya, maka kemungkinan kidal seseorang dapat diprediksi," imbuhnya.
Sejumlah pakar berpendapat, kidal dipengaruhi oleh faktor genetika atau keturunan, tetapi sebuah studi anyar menyanggahnya. Studi yang dipublikasi dalam jurnal Heredity menemukan, faktor genetika tidak memiliki peran utama dalam menentukan seseorang menjadi kidal atau tidak.
Populasi orang kidal di dunia ini mencapai sekitar 10 persen, namun penyebabnya hingga kini belum dapat dipastikan.
Untuk mengetahui lebih jauh, para peneliti pun melakukan analisa pada 4.000 anak kembar di Inggris. Mereka pun tidak berhasil menemukan faktor genetika yang kuat dalam menentukan kidal atau tidaknya seseorang .
Kendati tidak menemukan pengaruh genetika yang kuat, para peneliti mencatat, kidal lebih dipengaruhi pada pilihan dan pembelajaran yang diterima. Sedangkan, faktor genetika tetap memiliki peran, meskipun tidak sebesar dua faktor tersebut.
Sementara itu, studi baru lainnya justru menunjukkan faktor genetika merupakan salah satu faktor utama penyebab kidal. Studi yang dipublikasi dalam jurnal PLoS Genetics tersebut mengatakan, bersama faktor lingkungan, faktor genetika berperan dalam menentukan kidal atau tidaknya seseorang.
John Armour dari University of Nottingham, penulis studi tersebut, mengatakan, diperlukan studi yang lebih besar untuk menguak faktor genetika dalam menentukan kidal. "Sebagai konsekuensi, jika ada gen yang teridentifikasi nantinya, maka kemungkinan kidal seseorang dapat diprediksi," imbuhnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar