Ratusan jurnalis yang sebagian besar berasal dari mancanegara tertarik untuk mengikuti program tur wisata gratis yang disediakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif selama pelaksanaan KTT APEC di Nusa Dua, Bali.
"Kami promosikan budaya dan tempat wisata di Bali dengan memanfaatkan momentum APEC kepada para jurnalis," kata Koordinator Pramuwisata, Amos Lilo di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Senin (7/10/2013).
Menurut Amos, sebagian besar jurnalis tersebut berasal dari Korea Selatan, Jepang, Vietnam, China, dan Amerika Serikat.
Pihak panitia menyediakan dua paket program tur di antaranya tur setengah hari dan tur satu hari penuh.
Kontestan Miss World 2013 mengunjungi Tanah Lot, Bali, 9 September 2013.Untuk paket setengah hari, para jurnalis dapat memilih untuk diajak ke sejumlah obyek wisata di antaranya Mengwi-Tanah Lot, Ubud, Garuda Wisnu Kencana-Uluwatu, dan mengunjungi sejumlah rumah tradisional Bali.
Sedangkan untuk tur satu hari penuh, wartawan bisa memilih paket perjalanan ke Kintamani, Bedugul-Tanah Lot, Pura Besakih, Karangasem, dan Ubud-Tanah Lot.
Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Bali menyiagakan tujuh orang pemandu wisata untuk melayani para jurnalis tersebut sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
"Sebagian besar jurnalis mancanegara memilih Uluwatu dan GWK. Tetapi paling jauh itu ada juga yang ke Besakih dan Kintamani," katanya.
Tak hanya wartawan mancanegara, jurnalis dalam negeri juga banyak yang mengikuti program tur wisata tersebut.
Penari beristirahat usai mennggelar pentas di Plaza Wisnu di Kawasan Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bukit Ungasan, Bali, Kamis (22/8/2013). Nantinya di tempat tersebut akan dibangun monumen GWK yang memiliki ketinggian 126 meter dengan lebar 64 meter.Sejak dibuka pendaftaran "Journalist Fam Trip APEC", ratusan wartawan mulai memesan jadwal perjalanan pada Kamis (3/10/2013).
Banyaknya wartawan yang ikut mendaftar membuat pihak panitia yang dikoordinir langsung oleh HPI Bali memperpanjang jadwal perjalanan dari semula hingga Selasa (8/10/2013) menjadi Rabu (9/10/2013).
"Meskipun para wartawan sibuk dengan agenda yang padat, tetapi kami sangat senang karena mereka memilih untuk melakukan tur saat sore hari," ujar Humas HPI Bali itu.
Seorang jurnalis dari China, Zengxin Li mengatakan tur wisata kepada para jurnalis memberikan nilai pengetahuan tentang pariwisata Bali. Li sudah sering mendengar nama Pulau Dewata, tetapi tugas meliput KTT APEC memberinya kesempatan mengunjungi obyek wisata untuk pertama kalinya.
"Saya sangat senang sekali bisa bepergian ke obyek wisata. Ini program yang bagus," kata Li.
Para peserta pertemuan APEC tertarik kepada kerajinan tangan kain asal Toraja yang dipamerkan di Kampoeng BNI yang berada di kawasan Hotel Ayana, Jimbaran, Bali, Kamis (3/10/2013). Hotel tersebut menjadi ajang pertemuan Dewan Penasihat Bisnis APEC.
"Kami promosikan budaya dan tempat wisata di Bali dengan memanfaatkan momentum APEC kepada para jurnalis," kata Koordinator Pramuwisata, Amos Lilo di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Senin (7/10/2013).
Menurut Amos, sebagian besar jurnalis tersebut berasal dari Korea Selatan, Jepang, Vietnam, China, dan Amerika Serikat.
Pihak panitia menyediakan dua paket program tur di antaranya tur setengah hari dan tur satu hari penuh.
Sedangkan untuk tur satu hari penuh, wartawan bisa memilih paket perjalanan ke Kintamani, Bedugul-Tanah Lot, Pura Besakih, Karangasem, dan Ubud-Tanah Lot.
Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Bali menyiagakan tujuh orang pemandu wisata untuk melayani para jurnalis tersebut sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
"Sebagian besar jurnalis mancanegara memilih Uluwatu dan GWK. Tetapi paling jauh itu ada juga yang ke Besakih dan Kintamani," katanya.
Tak hanya wartawan mancanegara, jurnalis dalam negeri juga banyak yang mengikuti program tur wisata tersebut.
Banyaknya wartawan yang ikut mendaftar membuat pihak panitia yang dikoordinir langsung oleh HPI Bali memperpanjang jadwal perjalanan dari semula hingga Selasa (8/10/2013) menjadi Rabu (9/10/2013).
"Meskipun para wartawan sibuk dengan agenda yang padat, tetapi kami sangat senang karena mereka memilih untuk melakukan tur saat sore hari," ujar Humas HPI Bali itu.
Seorang jurnalis dari China, Zengxin Li mengatakan tur wisata kepada para jurnalis memberikan nilai pengetahuan tentang pariwisata Bali. Li sudah sering mendengar nama Pulau Dewata, tetapi tugas meliput KTT APEC memberinya kesempatan mengunjungi obyek wisata untuk pertama kalinya.
"Saya sangat senang sekali bisa bepergian ke obyek wisata. Ini program yang bagus," kata Li.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar