ercatat lebih dari 4.000 peserta sudah mendaftarkan diri menjadi relawan Festival Gerakan Indonesia Mengajar (GIM). Diperkirakan 10 ribu relawan akan berkumpul dalam pelaksanaan festival ini pada Sabtu dan Minggu (5-6/10/2103) di Ecovention Hall, Ancol, Jakarta Utara.
Direktur Eksekutif Indonesia Mengajar Hikmat Hardono mengatakan, seluruh perencanaan dan pelaksanaan festival ini dilakukan oleh relawan panitia yang jumlahnya lebih dari 850 orang dan tidak menggunakan jasa penyelenggara kegiatan. Tak hanya bekerja, para relawan panitia tersebut bahkan bahkan ikut membayar iuran kegiatan yang sama dengan relawan peserta.
"Jika dihitung, akumulasi jam kerelawanan untuk mengadakan festival hingga di hari pelaksanaannya nanti tak kurang dari 97.712 jam kerja," kata Hikmat di kantor Indonesia Mengajar, Kamis (3/10/2013).
Hikmat mengatakan, festival ini diharapkan akan menjadi wadah multiaktivasi gerakan sosial pertama di Indonesia. Di festival nanti, para relawan akan diajak membuat media belajar kreatif di wahana-wahana kerja yang telah disediakan panitia.
Kotak Cakrawala, misalnya, akan menjadi wadah untuk aktivitas memilih, mengemas dan mengirim buku terbaik untuk dikirimkan ke rumah belajar di penjuru nusantara. Kedua, ada Kartupedia, yaitu aktivitas merangkum informasi mengenai pengetahuan umum jadi kartu belajar yang menarik untuk sekolah dan masyarakat. Ketiga, ada Kemas-kemas Sains, yaitu kegiatan membuat dan mengemas alat peraga untuk perkaya pembelajaran sains dan matematika di 126 SD di nusantara.
Sementara itu, wadah keempat adalah Teater Dongeng, yaitu tempat aktivitas merekam dongeng dan cerita rakyat yang diperankan sendiri untuk ditonton bersama di desa-desa ujung republik. Kelima, ada Kepingpedia, aktivitas membuat puzzle ilustrasi pengetahuan sebagai sarana belajar asyik untuk siswa. Keenam, ada Video Profesi, aktivitas merekam cerita inspiratif tentang profesi relawan untuk referensi cita-cita mereka.
Ada juga Melodi Ceria, yaitu aktivitas menyanyikan lagu anak dan daerah untuk perkaya khazanah tentang budaya nusantara. Bagi yang suka dengan bernyanyi, wadah lain yang menarik adalah wadah Sains Berdendang, yaitu aktivitas mengkreasikan lagu populer dengan materi pelajaran untuk ceriakan kegiatan belajar di sekolah, dan banyak lagi.
Membangun jejaring
Hikmat menjelaskan, sejak mengirimkan 367 sarjana-sarjana terbaik ke sekolah-sekolah dasar yang kekurangan guru berkualitas di 17 kabupaten di Indonesia, selama itu pula Indonesia Mengajar menyaksikan ada banyak pejuang pendidikan yang berjuang di tengah kesederhanaan.
"Ribuan orang melakukan ini semua dengan ketulusan dan keikhlasan yang kadangkala sulit dipahami. Guru-guru yang penuh bakti pada kemajuan muridnya, kepala sekolah yang penuh perhatian pada guru-gurunya, dan masih banyak lagi," kata Hikmat.
Saat ini di sekitar Indonesia Mengajar sendiri tercatat ada lebih dari 4.000 relawan aktif dalam berbagai bentuk aktivitas, seperti pendamping taman bacaan, asesor rekrutmen Pengajar Muda, relawan Penyala dan Kelas Inspirasi, anggota korps donatur, trainer dan banyak lagi.
"Untuk menghormati seluruh kerja keras mereka yang sesungguhnya, kami sedang menyiapkan lapis besar generasi masa depan Indonesia, dan atas semua rasa syukur pada kemajuan gerakan kita ini, kami mengundang masyarakat Indonesia untuk membangun interaksi antar semua orang yang memperjuangkan pendidikan lewat festival ini," ucap Hikmat.
Bagi masyarakat umum yang ingin menjadi relawan kerja bakti di Festival GIM, lanjut Hikmat, pendaftaran online dibuka hingga 2 Oktober 2013. Selain itu, Kantor Indonesia Mengajarjuga menyediakan alternatif pendaftaran tunai hingga 4 Oktober 2013. Adapun peminat yang ingin membeli langsung di hari pelaksanaan, bisa mendapatkan tiketnya di stan penjualan di Ecovention Hall, Ancol.
Direktur Eksekutif Indonesia Mengajar Hikmat Hardono mengatakan, seluruh perencanaan dan pelaksanaan festival ini dilakukan oleh relawan panitia yang jumlahnya lebih dari 850 orang dan tidak menggunakan jasa penyelenggara kegiatan. Tak hanya bekerja, para relawan panitia tersebut bahkan bahkan ikut membayar iuran kegiatan yang sama dengan relawan peserta.
"Jika dihitung, akumulasi jam kerelawanan untuk mengadakan festival hingga di hari pelaksanaannya nanti tak kurang dari 97.712 jam kerja," kata Hikmat di kantor Indonesia Mengajar, Kamis (3/10/2013).
Hikmat mengatakan, festival ini diharapkan akan menjadi wadah multiaktivasi gerakan sosial pertama di Indonesia. Di festival nanti, para relawan akan diajak membuat media belajar kreatif di wahana-wahana kerja yang telah disediakan panitia.
Kotak Cakrawala, misalnya, akan menjadi wadah untuk aktivitas memilih, mengemas dan mengirim buku terbaik untuk dikirimkan ke rumah belajar di penjuru nusantara. Kedua, ada Kartupedia, yaitu aktivitas merangkum informasi mengenai pengetahuan umum jadi kartu belajar yang menarik untuk sekolah dan masyarakat. Ketiga, ada Kemas-kemas Sains, yaitu kegiatan membuat dan mengemas alat peraga untuk perkaya pembelajaran sains dan matematika di 126 SD di nusantara.
Sementara itu, wadah keempat adalah Teater Dongeng, yaitu tempat aktivitas merekam dongeng dan cerita rakyat yang diperankan sendiri untuk ditonton bersama di desa-desa ujung republik. Kelima, ada Kepingpedia, aktivitas membuat puzzle ilustrasi pengetahuan sebagai sarana belajar asyik untuk siswa. Keenam, ada Video Profesi, aktivitas merekam cerita inspiratif tentang profesi relawan untuk referensi cita-cita mereka.
Ada juga Melodi Ceria, yaitu aktivitas menyanyikan lagu anak dan daerah untuk perkaya khazanah tentang budaya nusantara. Bagi yang suka dengan bernyanyi, wadah lain yang menarik adalah wadah Sains Berdendang, yaitu aktivitas mengkreasikan lagu populer dengan materi pelajaran untuk ceriakan kegiatan belajar di sekolah, dan banyak lagi.
Membangun jejaring
Hikmat menjelaskan, sejak mengirimkan 367 sarjana-sarjana terbaik ke sekolah-sekolah dasar yang kekurangan guru berkualitas di 17 kabupaten di Indonesia, selama itu pula Indonesia Mengajar menyaksikan ada banyak pejuang pendidikan yang berjuang di tengah kesederhanaan.
"Ribuan orang melakukan ini semua dengan ketulusan dan keikhlasan yang kadangkala sulit dipahami. Guru-guru yang penuh bakti pada kemajuan muridnya, kepala sekolah yang penuh perhatian pada guru-gurunya, dan masih banyak lagi," kata Hikmat.
Saat ini di sekitar Indonesia Mengajar sendiri tercatat ada lebih dari 4.000 relawan aktif dalam berbagai bentuk aktivitas, seperti pendamping taman bacaan, asesor rekrutmen Pengajar Muda, relawan Penyala dan Kelas Inspirasi, anggota korps donatur, trainer dan banyak lagi.
"Untuk menghormati seluruh kerja keras mereka yang sesungguhnya, kami sedang menyiapkan lapis besar generasi masa depan Indonesia, dan atas semua rasa syukur pada kemajuan gerakan kita ini, kami mengundang masyarakat Indonesia untuk membangun interaksi antar semua orang yang memperjuangkan pendidikan lewat festival ini," ucap Hikmat.
Bagi masyarakat umum yang ingin menjadi relawan kerja bakti di Festival GIM, lanjut Hikmat, pendaftaran online dibuka hingga 2 Oktober 2013. Selain itu, Kantor Indonesia Mengajarjuga menyediakan alternatif pendaftaran tunai hingga 4 Oktober 2013. Adapun peminat yang ingin membeli langsung di hari pelaksanaan, bisa mendapatkan tiketnya di stan penjualan di Ecovention Hall, Ancol.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar